Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reaksi Dunia: Laporan Intelijen AS Soal Pembunuhan Khashoggi dan Peran Putra Mahkota Arab Saudi

Kompas.com - 27/02/2021, 13:33 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber REUTERS

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Sejumlah negara atau badan/lembaga dunia segera merespons rilis laporan intelijen Amerika Serikat (AS) tentang keterlibatan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman dalam kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.

AS telah secara resmi pada Jumat (26/2/2021) merilis dokumen intelijen yang menunjukkan bahwa pemimpin de facto Arab Saudi itu terlibat dalam pembunuhan Khashoggi.

Putra Mahkota kerajaan minyak itu mengetahui rencana dan mengizinkan pembunuhan itu dilakukan di konsulat Istanbul, Turki pada 2018 lalu.

Baca juga: Ini Isi Laporan Rahasia AS soal Pembunuhan Jamal Khashoggi, yang Tuding Pangeran MBS Pelakunya

Dalam dokumen tersebut, kantor Direktur Intelijen Nasional AS melaporkan, "Kami menilai bahwa Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman menyetujui operasi di Istanbul, Turki, untuk menangkap atau membunuh jurnalis Jamal Khashoggi."

Disebutkan bahwa sejak 2017, Putra Mahkota telah memiliki kendali mutlak terhadap organisasi keamanan dan intelijen Kerajaan.

"Sehingga, sangat tidak mungkin pejabat Saudi akan melakukan operasi tanpa izin Putra Mahkota," ungkapnya seperti yang dilansir dari Reuters pada Sabtu (27/2/2021). 

Sementara ini, Kementerian Luar Negeri Arab Saudi telah membantah mentah-mentah pernyataan dari rilis intelijen AS.

"Pemerintah Kerajaan Arab Saudi sepenuhnya menolak penilaian dalam laporan yang berkiatan dengan kepemimpinan Kerajaan, dan mencatat bahwa laporan tersebut berisi informasi dan kesimpulan yaang tidak akurat," ujarnya.

Baca juga: Arab Saudi Tolak Mentah-mentah Laporan Intel AS tentang Pembunuhan Jurnalis Khashoggi

Inggris

"Inggris selalu menjelaskan bahwa pembunuhan Jamal Khashoggi adalah kejahatan yang mengerikan," kata kantor Kementerian Luar Negeri Inggris tersebut.

"Kami menyerukan penyelidikan menyeluruh, kredibel, dan transparan untuk meminta pertanggungjawaban mereka dan menjatuhkan sanksi terhadap 20 tokoh Arab Saudi yang terlibat dalam pembunuhan," lanjutnya.

Menteri Luar Negeri Inggris telah mengangkat masalah pembunuhan Khashoggi saat kunjungan pihaknya di Riyadh pada 2020.

"Dan kami terus mengangkat kasus itu dalam pendekatan kami dengan pemeirntahan Saudi," terangnya.

Penyelidik HAM PBB

Penyelidik HAM PBB Agnes Callamard di Facebook berkata, "Dengan dirilisnya laporan AS (dokumen intelijen), maka mengkonfirmasi kesalahan pejabat Saudi di tingkaat paling atas".

"AS sekarang harus memimpin dalam memastikan akuntabilitas dalam kasus kejahatan ini dan untuk menempatkan mekanisme internasional untuk mencegah dan menghukum tindakan semacam itu di masa depan," ungkap Callamard.

"Pemerintah Amerika Serikat harus menjatuhkan sanksi terhadap Putra Mahkota, seperti yang telah dilakukan terhadap pelaku lainnya, menargetkan aset pribadinya, tetapi juga keterlibatan internasionalnya," lanjutnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com