Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

14 Jam Mengapung di Samudera Pasifik, Pelaut Setengah Baya Berhasil Selamat

Kompas.com - 25/02/2021, 19:25 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber BBC

WELLINGTON, KOMPAS.com - Seorang pelaut terjatuh dari kapal dapat bertahan selama 14 jam dengan berpegang pada pelampung bekas yang ditemukan di laut.

Vidam Perevertilov menghabiskan waktu 14 jam di laut setelah jatuh dari kapal kargo di Samudera Pasifik pada dini hari, seperti yang dilansir dari BBC pada Kamis (25/2/2021).

Pria berusia 52 tahun tanpa jaket pelampung memutuskan berenang menuju suatu "titik berwarna hitam" yang berjarak beberapa kilometer dari posisinya semula.

Baca juga: Kapal Terbalik dan Karam di Danau Mariout, Mesir, 9 Orang Tewas, 5 Orang Belum Ditemukan

Titik yang dilihatnya itu ternyata pelampun, yang kemudian membuatnya bisa bertahan terombang-ambing di atas laut.

"Dia terlihat 20 tahun lebih tua dan sangat kelelahan, tapi dia bisa selamat," ujar putranya Marat kepada situs berita Selandia Baru, Stuff.

Perevertilov adalah kepala insinyur Lituania dari kapal kargo Silver Supporter, yang mengirimkan pasokan di antara pelabuhan Tauranga Selandia Baru dan wilayah Inggris Pitcairn yang terisolasi.

Baca juga: Kapal Perang AS Beri Sinyalir Tantang China dengan Berlayar di Kepulauan Laut China Selatan

Marat menceritakan bahwa mengikuti jadwal shift, ayahnya saat itu bekerja di ruang mesin sambil memompa bahan bakar, tapi ia merasa "panas dan pusing".

Dia kemudian berjalan keluar ke geladak untuk memulihkan diri sekitar pukul 04.00 pagi waktu setempat pada 16 Februari, sebelum jatuh.

Marat yang mendapatkan cerita ayahnya dari aplikasi pesan, meyakini ayahnya pingsan menuju geladak, karena dia tidak sadar telah berada di atas laut.

Tanpa menggunakan alat pengaman apa-apa, pria paruh baya itu terjatuh dari kapal dan kapal meninggalkannya.

Ia berjuang terapung-apung di hingga matahari terbit. Saat itu, ia melihat ada bintik hitam di kejauhan laut dan ia memutuskan berenang ke arah benda itu.

Baca juga: Video Ledakan Besar Pelabuhan Afganistan, 100 Kapal Tanker Hangus, 20 Orang Luka

"Ia tidak berlabuh ke apa pun atau perahu, itu hanya sepotong sampah laut," kata Marat tentang pelampung nelayan yang ditinggalkan dan ditemukan ayahnya.

Awak kapal membutuhkan waktu sekitar 6 jam untuk mengetahui bahwa insinyur mereka hilang, pada saat itu kapten membalikkan kapal.

Menurut laporan, kru menentukan perkiraan lokasinya dengan melihat catatan pekerjaan Perevertilov, yang menunjukkan bahwa dia terakhir berada di kapal pada pukul 4 pagi.

Koordinat kapal pada saat itu sekitar 400 mil laut di selatan Kepulauan Austral di Polinesia Perancis.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com