Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya Inggris Kendalikan Covid-19: Hukum 10 Tahun Penjara Pelancong yang Bohong

Kompas.com - 10/02/2021, 23:04 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber BBC

LONDON, KOMPAS.com - Inggris memberi hukuman penjara maksimal 10 tahun karena berbohong tentang riwayat perjalanan baru-baru ini, untuk atasi penyebaran Covid-19.

Menteri Transportasi Grant Shapps mengatakan publik Inggris "akan memperkirakan tindakan yang cukup kuat" dan hukuman maksimum yang mencerminkan betapa seriusnya kejahatan tersebut.

Mulai Senin (8/2/2021), orang yang tiba di Inggris dari negara-negara "daftar merah" harus diisolasi selama 10 hari di hotel, dengan biaya 1.750 poundsterling (Rp 33,9 juta), seperti yang dilansir dari BBC pada Rabu (10/2/2021).

Baca juga: Mutasi Virus Mengancam, Inggris Akan Tambah Dosis Ketiga Vaksin Covid-19

Kebijakan itu dikritik oleh mantan hakim Mahkamah Agung Lord Sumption yang mengatakan ada tarif yang lebih rendah untuk pelanggaran seks.

Tindakan pemerintah Inggris merespons kekhawatiran bahwa vaksin Covid-19 yang sedang diluncurkan di Inggris mungkin kesulitan untuk mengendalikan varian baru virus corona yang diidentifikasi di seluruh dunia.

Sementara itu, Shapps berkata kepada program Today, "Orang seharusnya tidak memesan liburan sekarang, tidak di dalam negeri atau internasional."

Itu terjadi ketika Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan kepada anggota parlemen bahwa masyarakat perlu "terbiasa dengan gagasan vaksinasi Covid-19 dan kemudian vaksinasi ulang di musim gugur" karena varian baru virus corona.

Boris Johnson mengatakan rencana karantina hotel "diukur" dan "proporsional".

Mengutip Daily Telegraph, penulis Lord Sumption menuduh Menteri Kesehatan Matt Hancock, yang mengumumkan langkah terbaru, kehilangan realitas.

Baca juga: Hasil Penyelidikan WHO tentang Asal-usul Covid-19 Picu Amarah, Kenapa?

"Sepuluh tahun adalah hukuman maksimum untuk ancaman pembunuhan, keracunan non-fatal atau penyerangan tidak senonoh," tulis Sumption.

"Apakah Tuan Hancock benar-benar berpikir bahwa kunjungan ke Portugal yang tidak diungkapkan lebih buruk dari pada sejumlah besar pelanggaran senjata api atau pelanggaran seksual yang melibatkan anak di bawah umur, yang maksimumnya 7 tahun?"

Mantan anggota parlemen Tory dan mantan jaksa agung Dominic Grieve mengatakan hukuman 10 tahun itu "kesalahan", "dibesar-besarkan" dan "sama sekali tidak proporsional".

Grieve mengatakan kepada program Today BBC Radio 4, "Kenyataannya adalah tidak ada yang akan mendapatkan hukuman seperti itu, pengadilan tidak akan memaksakannya."

"Sekarang saya menyadari bahwa pemerintah harus menetapkan aturan yang ketat dan perlu ada sanksi untuk menegakkannya," lanjutnya.

"Tapi, untuk menyatakan bahwa hukuman 10 tahun akan dihasilkan dari pernyataan palsu pada formulir pendaratan di Bandara Heathrow, menurut saya adalah kesalahan karena dibesar-besarkan, itu tidak akan terjadi," ujarnya.

Baca juga: Kasus Turun 25 Persen Seminggu, Inggris Klaim Perpanjangan Jeda Dosis Kedua Vaksin Covid-19 Selamatkan Banyak Nyawa

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com