PUTRAJAYA, KOMPAS.com - Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menuding, tumbangnya koalisi Pakatan Harapan karena mendukung Anwar Ibrahim, bukan dirinya.
Pakatan berisikan Partai Aksi Demokratik (DAP), Partai Keadilan Rakyat (PKR), Partai Amanah, dan Partai Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu).
Namun pada Februari 2020, aliansi Pakatan tumbang setelah Mahathir memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai PM Malaysia.
Baca juga: Mahathir Blak-blakan Ungkap Praktik Korupsi di Pakatan Harapan
Dalam unggahan di blognya Rabu pekan lalu (3/2/2021), Mahathir mengungkapkan dia mundur karena Bersatu meninggalkan Pakatan Harapan di luar kehendaknya.
Setelah mundur, politisi berjuluk Dr M itu mengaku mencoba membentuk "kabinet bersatu". Berisikan Pakatan dan sejumlah oposisi.
Partai Islam Malaysia (PAS) dan Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) menyuarakan dukungan bagi Mahathir Mohamad.
Jika ditotal, dia memperoleh dukungan 62 anggota parlemen. Jadi, Dr M berharap sisanya bisa didapat dari Pakatan.
Namun seperti dilansir Mothership Selasa (9/2/2021), Pakatan memilih untuk memberikan dukungan bagi Anwar Ibrahim.
Menurut klaim Dr M, Anwar mengeklaim menggalang dukungan yang cukup dari politisi kawasan Sabah serta Sarawak.
Baca juga: Mahathir kepada Anwar Ibrahim: Saya Tak Percaya Lagi Padanya
Namun faktanya, mereka hanya meraup 92 dukungan. Karena itu, baik Mahathir dan Anwar tak bisa menjadi PM Malaysia.
Puncaknya pada 1 Maret 2020, Yang di-Pertuan Agong Sultan Abdullah mengumumkan pelantikan Muhyiddin Yassin.
Politisi berusia 95 tahun itu menyalahkan pemimpin veteran DAP, Lim Kit Siang, yang menyerahkan dukungannya untuk Anwar.
Menurut Dr M, alasan Lim tidak mendukungnya dikarenakan takut jika PM periode 1981 sampai 2003 bakal jadi diktator.
Baca juga: Mahathir Masuk Daftar 20 Ekstremis Paling Berbahaya di Bumi
"Anda bisa membayangkan bagaimana nantinya Malaysia ke depan jika seluruh partai mengedepankan bangsa," keluhnya.
Politisi yang kini membentuk partai baru bernama Pejuang itu menyalahkan Pakatan Harapan karena tidak mendukungnya.
"Yang membuat PH (Pakatan) tumbang adalah mereka menyerahkan nama Anwar ke Agong. Jika mereka memilih saya, tentu takkan seperti ini jadinya," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.