Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Pakai Masker dengan Benar, Peserta Ujian Masuk Universitas di Jepang Didiskualifikasi

Kompas.com - 25/01/2021, 16:25 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Kyodo News

TOKYO, KOMPAS.com – Seorang siswa yang mengikuti ujian masuk universitas di Jepang didiskualifikasi pada Sabtu (23/1/2021) karena menolak menutupi hidungnya dengan masker.

Siwa tersebut melanggar aturan yang ditetapkan oleh panitia penyelenggara ujian masuk universitas demi mencegah penyebaran virus corona.

Panitia ujian, mengatakan pada Minggu (24/1/2021) bahwa peserta ujian di Tokyo, Jepang, tidak mematuhi instruksi pengawas ujian untuk menutupi hidung dengan masker.

Baca juga: AS Tegaskan Dukungan kepada Jepang atas Kepulauan Senkaku

Bahkan, siswa tersebut telah diperingatkan pengawas ujian sebanyak tujuh kali untuk memakai masker dengan benar.

Namun, dia tetap bergeming dan tak menghiraukan peringatan itu.

Dilansir dari Kyodo News, panitia penyelenggara ujian tidak mengungkapkan jenis kelamin atau usia siswa tersebut.

Baca juga: Fenomena Salju Efek Laut Melanda Asia, Timbulkan Cuaca Ekstrem hingga Makan Korban di Jepang

Selain itu, alasan penolakan siswa untuk menutup hidungnya dengan masker juga tidak diketahui.

Pusat Nasional untuk Ujian Masuk Universitas telah menulis di situs web dan selebarannya bahwa peserta ujian tidak dapat mengikuti ujian kecuali mereka memakai masker dengan benar.

Di sisi lain, Pusat Pusat Nasional untuk Ujian Masuk Universitas masih mengizinkan mereka yang tidak bisa memakai masker karena alasan kondisi kesehatan untuk mengikuti ujian di ruang terpisah.

Baca juga: Tabrakan Beruntun 134 Mobil di Tol Jepang, Angin Kencang 100 Km Per Jam dan Salju Lebat

Izin tersebut diberikan selama peserta ujian mengajukan alasannya maksimal satu hari sebelum pelaksanaan tes.

Putaran pertama ujian masuk universitas berstandar nasional diadakan selama akhir pekan.

Panitia penyelenggara ujian menerapkan protokol kesehatan yang ketat untuk menekan penyebaran virus corona.

Baca juga: 200 Orang dan 134 Mobil Kecelakaan Beruntun di Jepang, 1 Tewas

Aturan tersebut seperti mewajibkan pemakaian masker, jarak sosial, mendisinfeksi tangan siswa, memastikan bahwa tempat berventilasi baik, dan peserta tes diwajibkan makan siang sendirian.

Ujian tersebut digelar di 681 tempat di seluruh Jepang dan menarik minat 535.245 siswa untuk mengikutinya.

Baca juga: Kecelakaan Fatal Terjadi di Jepang 130 Kendaraan Saling Bertabrakan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Warga Thailand Pakai Boneka Doraemon dalam Ritual Panggil Hujan, Kok Bisa?

Warga Thailand Pakai Boneka Doraemon dalam Ritual Panggil Hujan, Kok Bisa?

Global
Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Global
88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

Global
Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Global
Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Global
Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Global
Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com