Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gagal Pecahkan Kasus Pramugari Christine Dacera, Kepala Polisi Makati Akan Dipecat

Kompas.com - 21/01/2021, 23:29 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Kapan kasus versi polisi mulai dipertanyakan?

Celah dalam narasi yang dikemukakan polisi mulai muncul setelah Gregorio de Guzman, salah satu dari tiga orang tersangka, seperti dikutip situs berita ABS-CBN mengatakan "setiap satu" dari 12 tersangka adalah gay.

Ia mengatakan Dacera "disayangi" oleh kelompok pria tersebut - yang berpesta dengannya di hotel malam itu.

"Kesan saya dia suka bergaul dengan kami anggota LGBT," katanya. "Dia nyaman dengan kami."

Kemudian, Kejaksaan Kota Makati mengatakan "bukti yang diajukan sejauh ini tidak cukup untuk menetapkan bahwa Dacera telah diserang atau diperkosa".

Ketiga pria teman Dacera itu pun akhirnya dibebaskan sambil menunggu penyelidikan lebih lanjut.

Polisi Makati juga dikritik karena tidak melakukan laporan toksikologi secara menyeluruh saat tubuh perempuan itu ditemukan.

Baca juga: Seorang Pramugari Bagikan Informasi tentang Apa yang Seharusnya Tidak Pernah Dikonsumsi di Pesawat

Kasus ini semakin rumit setelah dua dari tersangka mengklaim bahwa mereka dipaksa untuk membuat pernyataan palsu tentang penggunaan narkoba di pesta tersebut, karena polisi menjadikan mereka sebagai sasaran "penyiksaan mental".

Akan tetapi, ibu Christine Dacera, Sharon, berkukuh bahwa kasus putrinya mencurigakan.

"Bagi saya, putri saya diperkosa," kata Sharon Dacera dalam wawancara dengan program berita Headstart.

"Jika Anda melihat tubuh Christine, jika Anda adalah ibunya, Anda pasti akan merasakan sakit yang diderita Christine."

Apa yang terjadi sekarang?

Otopsi kedua telah dilakukan pada jenazah dan petugas kini sedang menunggu hasil.

Keluarganya percaya itu akan menunjukkan bahwa Dacera dibius, yang berujung pada pemerkosaan dan pembunuhannya.

Di sisi lain, keluarga tersebut juga telah mengajukan pengaduan dengan tuduhan kelalaian dan inkompetensi petugas polisi karena penyerahan laporan dan akta kematian yang "tidak biasa dan tidak akurat" terkait kematian putri mereka.

Baca juga: Jadi Korban PHK, Eks Pramugari Jualan Alpukat demi Sambung Hidup

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com