WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Wakil Presiden AS Mike Pence pada Kamis (14/1/2021) berjanji akan meluruskan sejarah Amerika dan memastikan transisi kekuasaan yang aman ke presiden terpilih Joe Biden.
Sumpah Pence keluar setelah 8 hari terjadinya peristiwa pengepungan Gedung Capitol oleh massa pendukung Presiden Donald Trump.
Melansir Reuters pada Jumat (15/1/2021), Pence membuat pernyataan itu sebelum briefing keamanan di markas besar Badan Menejemen Darurat Federal.
Baca juga: Disiarkan Langsung di TV, Wapres AS Mike Pence Terima Vaksin Covid-19
Hal serupa juga ia sampaikan selama melakukan pertemuan dengan pasukan Garda Nasional yang menjaga Gedung Capitol, di mana Pence salah satu di antara pejabat atas AS yang terdesak untuk bersembunyi dari serangan massa pekan lalu.
"Kita semua menjalani hari itu, 6 Januari. Dam seperti yang dijelaskan presiden kemarin, kita berkomitmen untuk transisi tertib dan pelantikan yang aman," ujar Pence.
"Rakyat Amerika pantas mendapatkannya," tandas Pence dalam acara publik pertamanya sejak serangan yang menewaskan lima orang itu.
Baca juga: Mike Pence Buat Marah Trump dengan Akui Tidak Miliki Kuasa untuk Tolak Hasil Pemilu AS 2020
Wakil presiden setia itu kemudian menegaskan bahwa jadwal pelantikan Biden dan Harris sebagai presiden dan wakil presiden terpilih, tidaklah berubah, yatu 20 Januari 2021.
Pence menyataan pelantikan itu akan dipastikan berjalan "konsisten sebagaimana gaya sejarah kita dan tradisi kita, yaitu dengan memberikan penghormatan kepada rakyat Amerika dan Amerka Serikat sendiri".
Pada hari itu, Pence juga bertemu dengan puluhan penjaga di luar Gedung Capitol. Ia berterima kasih kepada mereka karena telah memberikan keamanan "pada saat yang begitu penting dalam kehidupan bangsa kita".
Baca juga: Trump Lampiaskan Amarah kepada Mike Pence Ketika Makin Tersudut Usai Demo di Gedung Capitol
Penampilan publik Pence yang hati-hati pada Kamis (14/1/2021) kontras dengan Trump, yang belum mengunjungi Capitol sejak penyerbuan pekan lalu.
Dalam sebuah video yang dirilis pada Rabu malam, Trump menyangkal terlibat dalam kekerasan tersebut.
Trump yang menjadi presiden pertama dalam sejarah AS dimakzulkan dua kali oleh Kongres, juga telah berencana untuk tidak hadir dalam pelantikan rival politiknya, Joe Biden.
Baca juga: Beda dengan Trump, Wapres AS Mike Pence Bakal Hadir di Pelantikan Biden
Pence telah lama menjadi salah satu rekan Trump yang paling setia, tetapi telah membuat Trump murka karena menolak untuk menggagalkan sertifikasi kemenangan Biden atas hasil Electoral College oleh Kongres.
Selama serangan itu, beberapa pendukung Trump menyerukan pembunuhan terhadap Pence karena dianggap pengkhianat.
Trump dan Pence berusaha untuk memulihan keretakan hubungan mereka selama pertemuan di Oval Office pada Senin (11/1/2021), tetapi para asisten di sana mengatakan mereka sangat kecewa dengan cara Trump memperlakukan Pence.
Baca juga: Wapres AS Mike Pence Tolak Gunakan Amendemen Ke-25 untuk Gulingkan Trump
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.