Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Joe Biden Diminta Tanggapi Pengumuman Kim Jong Un dengan Serius

Kompas.com - 12/01/2021, 15:23 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

PYONGYANG, KOMPAS.com - Pakar menyebut, presiden terpilih AS Joe Biden diminta untuk menanggapi serius Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un.

Pendapat itu disampaikan setelah Kim menyerukan adanya penguatan di sektor militer sebagai "kado ulang tahunnya".

Kim yang diyakini berusia 37 tahun pada 8 Januari itu sudah mengumumkan sederet senjata baru yang ingin dikembangkannya.

Baca juga: Saat Kim Jong Un Naik Jabatan, Nama Kim Yo Jong Hilang dari Anggota Partai, Ada Apa?

Di antara senjata yang diminta adalah rudal jarak jauh super akurat, hulu ledak super besar, hingga satelit pengintai.

Rencana militer yang disampaikan dalam kongres Partai Buruh itu dianggap pakar sebagai ancaman sekaligus tantangan bagi Biden.

Ankit Panda, penulis buku Kim Jong-un and the Bomb meminta pemerintah AS selanjutnya bisa menangkal bahaya yang mungkin terjadi.

"Pengumuman Kim ini tak diragukan lagi ditujukan kepada pemerintah AS yang baru," ujar Panda seperti dikutip BBC Senin (11/1/2021).

Dia menuturkan jika Biden tak segera bertindak, Korea Utara bakal meningkatkan persenjataannya yang bisa mengancam AS dan Korea Selatan.

Sejak memutuskan membuka diri bagi dunia luar, Kim Jong Un sudah tiga kali bertemu dengan Presiden Donald Trump.

Baca juga: Kim Jong Un Naik Jabatan di Partai, Ini Posisinya Sekarang...

Namun dari tiga pertemuan tersebut, keduanya tidak mencapai kata sepakat dalam melaksanakan denuklirisasi Semenanjung Korea.

Pada 2020, kim menyatakan mereka tidak lagi terikat pada moratorium 2019, dan mengancam bakal mengambil "langkah berbeda".

Panda menerangkan, penting bagi mantan Senator Delaware itu untuk segera menegaskan apa agenda pemerintahannya saat berurusan dengan Pyongyang.

"Jika Kim tidak melihat adanya perubahan dalam pendekatan AS, maka mudahnya, dia akan melaksanakan uji coba senjata," paparnya.

Apalagi dalam Kongres Partai Buruh, Kim menekankan bahwa Washington merupakan musuh terbesar mereka, meski dia tak menampik juga jalur diplomasi.

Kim dan Trump mungkin gagal mencapai konsesi tertentu dalam tiga kali pertemuan yang berlangsun pada 2018 dan 2019.

Baca juga: Kim Jong Un Janji Tambah Senjata Nuklir demi Perangi Kebencian AS

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Global
88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

Global
Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Global
Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Global
Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Global
Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com