Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Pendiri WikiLeaks Julian Assange Akan Diekstradisi ke AS?

Kompas.com - 04/01/2021, 06:29 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

LONDON, KOMPAS.com - Hakim Inggris akan memutuskan apakah Julian Assange, pendiri WikiLeaks akan diekstradisi pada Senin hari ini atau tidak ke Amerika Serikat (AS) atas tuduhan spionase dan publikasi dokumen rahasia militer AS.

Melansir Associated Press (AP), Hakim Distrik Vanessa Baraitser akan menyampaikan keputusannya di gedung Pengadilan Old Bailey, London pada pukul 10 pagi hari Senin (4/1/2021).

Apabila Baraitser mengabulkan permintaan ekstradisi ke AS maka Menteri Dalam Negeri Inggris, Priti Patel akan membuat keputusan akhir.

Pihak manapun yang kalah akan mengajukan banding, yang menyebabkan perselisihan hukum selama bertahun-tahun.

Akan tetapi, bisa jadi ada kekuatan luar yang dapat ikut berkecimpung untuk mengakhiri "saga satu dekade" perselisihan hukum ini.

Baca juga: Pendiri WikiLeaks, Julian Assange Hadapi Dakwaan Baru

Apa yang diminta dari pihak Assange?

Pengacara sekaligus pasangan Assange, Stella Moris telah meminta kepada Presiden AS Donald Trump melalui Twitter untuk memberikan pengampunan kepada Assange sebelum presiden itu meninggalkan jabatannya pada 20 Januari.

Namun, walau Trump enggan melakukannya, ada spekulasi bahwa penggantinya, Presiden terpilih AS Joe Biden akan mengambil pendekatan yang lebih halus terhadap proses ekstradisi Assange.

Jaksa AS mendakwa Assange (49) atas tuduhan spionase dan penyalahgunaan komputer yang membawa hukuman maksimal 175 tahun penjara.

Pengacara dari AS mengatakan bahwa setelah sidang empat minggu di musim gugur, tim pembela Assange telah mengangkat masalah yang tidak relevan dan tidak dapat diterima.

“Secara konsisten, pembela meminta pengadilan ini untuk membuat temuan, atau bertindak atas pengajuan, bahwa Amerika Serikat bersalah atas penyiksaan, kejahatan perang, pembunuhan, pelanggaran hukum diplomatik dan internasional dan bahwa Amerika Serikat adalah 'negara tanpa hukum',” kata mereka.

"Pengajuan ini tidak hanya tidak dapat dibenarkan dalam proses ini, tetapi seharusnya tidak pernah dibuat.”

Baca juga: Pendiri WikiLeaks Julian Assange Diam-diam Punya Dua Anak

Tim pembela Assange berpendapat bahwa klien mereka berhak atas perlindungan Amandemen Pertama untuk publikasi dokumen yang bocor yang mengungkap kesalahan militer AS di Irak dan Afghanistan dan bahwa permintaan ekstradisi AS bermotif politik.

Dalam argumen penutup tertulis mereka, tim hukum Assange menuduh AS melakukan penuntutan yang "luar biasa, yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan dipolitisasi".

Hal itu merupakan "penyangkalan yang mencolok atas hak kebebasan berekspresi dan menimbulkan ancaman mendasar bagi kebebasan pers di seluruh dunia. ”

Pengacara pembela juga mengatakan bahwa Assange menderita masalah kesehatan mental, termasuk ada kecenderungan untuk melakukan bunuh diri, yang dapat diperburuk jika dia ditempatkan dalam kondisi penjara yang tidak ramah di AS.

Mereka mengatakan kesehatan mental Assange memburuk saat dia mengambil suaka di dalam Kedutaan Besar Ekuador di London selama bertahun-tahun.

Baca juga: Khawatir Terinfeksi Corona, Julian Assange Gagal Dapat Jaminan

Gangguan spektrum autisme

Assange didiagnosis dengan gangguan spektrum autisme. Assange gagal diadili setelah bebas dengan jaminan pada tahun 2012 ketika dia mencari suaka di kedutaan, tempat dia tinggal selama tujuh tahun sebelum diusir dan ditangkap.

Dia lalu ditahan di penjara Belmarsh di London sejak April 2019.

Tim hukumnya berpendapat bahwa Assange, jika diekstradisi, kemungkinan akan menghadapi kurungan yang akan membuatnya berisiko tinggi untuk bunuh diri.

Mereka mengatakan jika dia kemudian dihukum, dia mungkin akan dikirim ke penjara ADX Supermax yang terkenal di Colorado, yang juga dihuni oleh pembom misterius Ted Kaczynski dan raja obat bius Meksiko Joaquin "El Chapo" Guzman.

Sementara menurut pengacara pemerintah AS, kondisi mental Assange "tidak begitu parah sehingga menghalangi ekstradisi".

Baca juga: Khawatir Terinfeksi Corona, Julian Assange Gagal Dapat Jaminan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com