Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Varian Baru Virus Corona Belum Terbukti Lebih Menular ke Anak-anak

Kompas.com - 22/12/2020, 16:03 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

LONDON, KOMPAS.com - Para pakar di Inggris menyelidiki apakah mutasi virus corona menular lebih mudah di kalangan anak-anak

Jika terbukti, ini dapat menjelaskan "proporsi yang signifikan" dari peningkatan penularan, kata mereka.

Pernyataan itu muncul dari anggota New and Emerging Respiratory Virus Threats Advisory Group (NERVTAG).

Baca juga: Kenapa Banyak Negara Cemas soal Varian Baru Virus Corona dari Inggris?

Pada hari Senin (21/12/2020), Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan sekolah akan dibuka kembali pada Januari "jika memungkinkan".

Tidak ada indikasi bahwa varian baru virus corona membawa ancaman yang lebih besar bagi kesehatan anak-anak.

Anak-anak biasanya terhindar dari virus corona, namun varian baru virus corona yang ditemukan di Inggris kemungkinan bisa mengubah peran peran anak-anak, dan sekolah, dalam penyebaran virus.

Varian virus corona sebelumnya diketahui lebih sulit menginfeksi anak-anak ketimbang orang dewasa.

Salah satu alasannya karena anak-anak memiliki lebih sedikit reseptor ACE2 - yang digunakan oleh virus untuk masuk ke sel tubuh.

Baca juga: Varian Baru Virus Corona di Inggris Disebutkan Lebih Menular, Sudahkah Masuk Indonesia?

Secepat kilat

Prof Wendy Barclay, yang merupakan anggota NERVTAG dari Imperial College London, mengatakan mutasi virus tampaknya membuatnya lebih mudah untuk masuk melalui reseptor yang ada.

Dia mengatakan ini bisa menempatkan anak-anak "sejajar" dengan orang dewasa karena virus menjadi "kurang terhambat" pada anak-anak.

Prof Barclay berkata: "Oleh karena itu, anak-anak sama-sama rentan, mungkin, terhadap virus ini seperti orang dewasa, dan oleh karena itu dengan pola pencampuran mereka, Anda akan melihat lebih banyak anak yang terinfeksi."

Penelitian untuk memahami varian virus baru ini sedang dilakukan secepat kilat dan hingga kini masih banyak ketidakpastian.

Baca juga: Dunia Khawatir akan Kemunculan Varian Baru Virus Corona

Varian baru virus corona yang ditemukan di Inggris memiliki mutasi pada bagian receptor-binding domain, yang digunakan virus untuk menginfeksi sel tubuh manusia.GETTY IMAGES via BBC INDONESIA Varian baru virus corona yang ditemukan di Inggris memiliki mutasi pada bagian receptor-binding domain, yang digunakan virus untuk menginfeksi sel tubuh manusia.
Diperkirakan varian baru virus corona menyebar 50-70 persen lebih cepat ketimbang varian lain.

Analisa awal tentang bagaimana dan di mana jenis baru virus corona itu menyebar juga memberikan "petunjuk bahwa ia memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk menginfeksi anak-anak", menurut Prof Neil Ferguson dari MRC Center for Global Infectious Disease Analysis, yang juga anggota NERVTAG.

Ia menekankan bahwa kaitan tersebut masih diselidiki dan belum terbukti.

"Jika benar, maka ini mungkin menjelaskan proporsi yang signifikan, bahkan mungkin mayoritas, dari peningkatan penularan yang terlihat," tambahnya.

"Pertahanan kendali"

Dari data yang terus dianalisis, varian tersebut diperkirakan terus menyebar, bahkan selama karantina wilayah yang diterapkan pada November.

Angka R - jumlah rata-rata orang yang ditularkan oleh setiap orang yang terinfeksi virus - untuk varian ini selama pembatasan yang ketat diperkirakan mencapai 1,2, yang berarti kasus meningkat.

Pada saat yang sama, angka R adalah 0,8 untuk varian virus corona lainnya dan jumlahnya terus menurun.

Baca juga: Varian Baru Virus Corona Dorong Lonjakan Kasus Covid-19 di Afrika Selatan

Masih terlalu awal untuk memastikan, namun para ilmuwan khawatir virus Covid-19 akan mengalami mutasi yang membuatnya mampu lolos dari vaksin.GETTY IMAGES via BBC INDONESIA Masih terlalu awal untuk memastikan, namun para ilmuwan khawatir virus Covid-19 akan mengalami mutasi yang membuatnya mampu lolos dari vaksin.
Prof Ferguson mengatakan, dirinya berharap angka penularan turun seiring dengan penutupan sekolah dan orang-orang berada di rumah selama Natal.

Ia menambahkan: "Pertanyaannya kemudian - seberapa besar kita bisa melakukan langkah-langkah pelonggaran di tahun baru, dan masih mempertahankan kendali?"

Perdana Menteri Boris Johnson berkata: "Kami ingin, jika mungkin, untuk membuka kembali sekolah pada awal Januari, dengan cara yang telah kami tetapkan.

"Tapi jelas hal yang masuk akal untuk dilakukan adalah mengikuti jalur epidemi dan, seperti yang kami tunjukkan Sabtu lalu, untuk terus meninjau beberapa hal."

Baca juga: Soal Varian Baru Virus Corona yang Tak Terkendali, Begini Penjelasan WHO...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Global
Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Global
Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Global
Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Global
Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Global
Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Global
Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Global
Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

Global
Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com