Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Bocorkan Rahasia ke Negara Barat, Pakar Rudal Hipersonik Rusia Ditangkap

Kompas.com - 06/12/2020, 17:48 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber The Sun

MOSKWA, KOMPAS.com - Seorang pakar rudal hipersonik Rusia dilaporkan ditangkap atas tuduhan pengkhianatan, setelah dia diduga membocorkan data rahasia ke Negara Barat.

Profesor Muda Anatoly Gubanov ditahan oleh badan kontra-intelijen "Negeri Beruang Merah" FSB di Moskwa, dan terancam penjara 12-20 tahun.

"Berdasarkan hasil penyelidikan, Gubanov menyerahkan data pengembangan aviasi kategori rahasia ke Negara Barat," jelas FSB.

Baca juga: Rusia Berhasil Uji Coba Rudal Hipersonik, Capai 8 Kali Kecepatan Suara

Gubanov diketahui bekerja dengan sejumlah pakar dalam proyek internasional bernama Hexafly-Int. Mengembangkan pesawat penumpang berbahan bakar hidrogen berkecepatan tinggi.

Pria berusia 64 tahun itu bekerja sama dengan ilmuwan yang berasal dari Inggris, Perancis, Jerman, Belanda, Belgia, Italia, dan Australia.

Harian Rusia Kommersant memberitakan, tujuan sebenarnya Gubanov adalah pengembangan desain rudal yang belum ada di militer mana pun.

Si pakar disebut sudah melakukan sejumlah penelitian sains yang masuk kategori rahasia, dengan dugaan dia menyebarkan data itu melalui Hexafly-Int.

Dilansir The Sun Sabtu (5/12/2020), Gubanov adalah fisikawan yang mempunyai spesialisasi di bidang mesin roket solid supersonik.

Dia merupakan bagian dari dinasti ilmuwan yang bekerja di sektor penting Rusia. Termasuk mertuanya, Profesor Leonid Shkadov, pakar aviasi Uni Soviet.

Baca juga: Rusia Selesaikan Uji Coba Rudal Hipersonik yang Bisa Hancurkan Pertahanan AS

Gubanov disebut sudah menandatangani pakta untuk tak memberikan informasi mengenai senjata rahasia yang dikembangkan Kremlin, tapi dilanggar.

Sementara kantor berita Interfax mengabarkan, Gubanov diduga sudah membahayakan keamanan Rusia demi kepentingan pihak asing.

Merujuk pada sidang tertutup yang diselenggarakan di Penjara Lefortovo, Gubanov diperintahkan tetap dalam tahanan hingga sidang selanjutnya pada Februari.

Terdapat spekulasi informasi yang dijual oleh Gubanov meliputi Kinzhal, rudal hipersonik yang bisa melaju hingga 10 kali kecepatan suara.

Gubanov menjadi ilmuwan terbaru yang ditangkap oleh aparat "Negeri Beruang Merah", dalam kebijakan yang disindir kritikus sebagai "bermain mata-mata".

Baca juga: Sedang Uji Coba, Prototipe Rudal Hipersonik AS Tak Sengaja Jatuh

Interfax mengutip kolega yang mengaku mereka terkejut dengan penangkapan Gubanov. Sebab, dia dikenal sangat dihormati mahasiswanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com