Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalah dari Azerbaijan di Nagorno-Karabakh, PM Armenia Akui Bertanggung Jawab

Kompas.com - 21/11/2020, 23:29 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Al Jazeera

YEREVAN, KOMPAS.com - Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan mengakui dirinya bertanggung jawab atas kekalahan dari Azerbaijan di Nagorno-Karabakh.

Dia kemudian mengumumkan adanya paket kebijakan selama enam bulan untuk memastikan stabilitas demokrasi, meski pemeirntahannya tengah digoyang.

Pashinyan mengabaikan tekanan dari oposisi maupun massa untuk mengundurkan diri, setelah kekalahan Yerevan di kawasan Kaukasia itu.

Baca juga: Pasukan Azerbaijan Masuki Distrik Pertama yang Dimenangkan dalam Perang dengan Armenia

Kekalahan itu terjadi setelah Armenia menerima gencatan senjata yang ditawarkan Rusia, mengakhiri perang melawan Azerbaijan selama enam pekan terakhir.

Berdasarkan kesepakatan itu, separatis yang didukung Yerevan harus mundur dari wilayah yang bisa direbut pasukan Azerbaijan, termasuk kota penting Shusha.

Pada awal pekan ini, Menteri Luar Negeri Zohrab Mnatsakanyan mengundurkan diri, dengan Presiden Armen Sarkissian menyerukan pemilu dini.

Dalam tulisannya di Facebook pada Rabu (18/11/2020), Nikol Pashinyan menyatakan dirinya bertanggung jawab atas kekalahan di Karabakh.

Namun daripada menuruti oposisi untuk mundur, dia berdalih fokusnya saat ini adalah memastikan keamanan nasional dan stabilitas negara.

"Saya berusaha untuk teguh," ungkap Pashinyan seraya menyebutkan 15 langkah yang hendak dia eksekusi, seperti diberitakan Al Jazeera.

Baca juga: PM Armenia Minta agar Relasi Militer dengan Rusia Diperkuat

Saat ini, dia berfokus kepada pemulihan negosiasi formal terkait Nagorno-Karabakh melalui Grup OSCE Minsk, beranggotakan AS, Rusia, dan Perancis.

Fokus kedua PM Armen berusia 45 tahun itu adalah memulangkan warga ke area Karabakh yang masih dikuasai oleh separatis Armenia.

Ini berarti selain memulihkan infrastruktur dan rumah yang rusak, pemerintahan Pashinyan menyantuni keluarga prajurit yang tewas, serta merawat yang terluka.

Dia juga berencana mengajukan status legal Nagorno-Karabakh, mereformasi militer, mengamandemen konstitusi, hingga menghentikan penyebaran virus corona.

Baca juga: Armenia Ganti Menteri Pertahanan Usai Kalah Perang dari Azerbaijan

"Pada Juni 2021 saya akan memberikan roadmap-nya. Opini publik dan tindakannya akan menentukan langkah ke depannya," tulis Pashinyan.

Sementara itu, Azerbaijan melakukan tur ke daerah yang berhasil mereka rebut sejak perang pecah pada 27 September, yang menewaskan lebih dari 1.000 orang.

Asisten Presiden Ilham Aliyev, Hikmet Hajiyev, membagikan video di Fuzuli yang memerlihatkan tak ada bangunan solid di Twitter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Internasional
Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Global
Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Global
AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Global
Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Global
ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Global
[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

Global
Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Global
Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Global
Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Global
Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Global
Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com