Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Pengepungan Masjidil Haram yang Mengubah Sejarah Arab Saudi

Kompas.com - 20/11/2020, 12:37 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Editor

KOMPAS.com - Hari ini, 41 tahun yang lalu di Arab Saudi, pernah terjadi peristiwa paling dramatis, tepatnya di Masjidil Haram, Mekkah, kota suci bagi umat Islam.

Pagi itu, 20 November 1979, puluhan ribu jemaah dari seluruh pelosok dunia berkumpul di  Masjidil Haram menanti shalat subuh.

Masjid suci itu dibangun di sekeliling Kabah yang dianggap sebagai Baitullah alias "Rumah Allah" dan menjadi arah bagi seluruh umat Islam dalam menunaikan ibadah shalat di mana pun mereka berada.

Mereka semua pun shalat berjemaah. Ketika shalat selesai, sekitar 200 jemaah mengenakan jubah putih mengeluarkan senapan otomatis yang mereka selundupkan.

Sebagian jemaah bersenjata itu mengambil posisi di sekitar imam yang memimpin shalat dan mengambil alih mikrofon.

Melalui pengeras suara, mereka menyampaikan pernyataan yang mengejutkan.

Dilansir dari BBC Indonesia, mereka berkata, "Kami menyampaikan hari ini kedatangan Mahdi, yang akan membawa keadilan dan kebenaran di bumi, yang sudah penuh dengan ketidakadilan dan penindasan."

Berdasarkan naskah-naskah Islam, Mahdi adalah "penebus Islam" yang akan membersihkan dunia dari kejahatan dan memerintah pada hari-hari menjelang akhir dunia.

Bagi kelompok yang dipimpin Juhayman Al Otaybi yang menduduki Masjidil Haram itu, aksi mereka adalah awal dari hari kiamat.

Salah seorang jemaah yang mengikuti shalat pada subuh yang naas itu adalah seorang mahasiswa yang baru saja menuntaskan ibadah hajinya.

"Kami sangat kaget karena begitu shalat selesai, beberapa orang mengambil alih mikrofon dan menyampaikan pengumuman di Masjidil Haram. Mereka mengatakan bahwa Mahdi sudah datang,"

"Orang-orang bergembira karena sang penyelamat sudah datang. Orang-orang senang dan memekikkan takbir," kenangnya.

Para jemaah bersenjata yang menduduki Masjidil Haram itu adalah kelompok ultra-konservatif Muslim Sunni yang dipimpin oleh seorang ulama muda dari suku Arab Badui bernama Juhayman Al Otaybi.

Lewat pengeras-pengeras suara di Masjidil Haram, mereka menyatakan bahwa Imam Mahdi ada di sana, ada di antara mereka.

Seorang pria kemudian muncul ke depan, Mohammed Abdullah Al Qahtani, yang merupakan ipar Al Otaybi. Dia menyatakan dirinya sebagai Mahdi, sang penyelamat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Global
Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Global
AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Global
Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Global
ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Global
[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

Global
Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Global
Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Global
Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Global
Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Global
Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com