Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beri Dukungan Kapten Timnas Rusia, Pilot Ini Gambar Kelamin Pria di Angkasa

Kompas.com - 17/11/2020, 17:15 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Daily Mail

MOSKWA, KOMPAS.com - Dua pilot Rusia berada dalam penyelidikan setelah mereka menggambar bentuk kelamin pria sebagai dukungan kepada kapten tim nasional sepak bola, Artem Dzyuba.

Dzyuba dilaporkan dicopot dari timnas setelah rekamannya masturbasi bocor ke internet, dan saat ini tengah diinvestigasi dinas keamanan setempat.

Dalam video yang menjadi viral, para pilot dari maskapai Pobeda itu awalnya terbang dari ibu kota Moskwa ke Yekaterinburg pada 11 November.

Baca juga: Penis Pria Ini Tak Sengaja Tertembak Saat Masukkan Pistol ke Sabuk

Media setempat melaporkan, kru sempat meminta izin melakukan manuver di udara dengan tujuan untuk mengecek instrumen radio navigasi.

Namun dalam perkembangannya seperti diberitakan Daily Mail Senin (16/11/2020), pilot menggambar jalur bentuk penis sebelum terbang ke tujuan.

Karena manuver itu, maskapai yang merupakan bagian dari Aeroflot itu mengalami keterlambatan selama 20 menit ke Yekaterinburg.

"Ini mungkin cara kapten Pobeda menyuarakan dukungan kepada kapten timnas Artem Dzyuba yang saat ini mengalami masalah," kata juru bicara maskapai.

Tetapi, Badan Transportasi Udara Rusia kemudian mengeluarkan pernyataan mereka tengah menyelidiki "protes kelamin pria" di kota Neftekamsk.

Oleg Panteleev, Direktur Eksekutif Aviaport kepada RBC menuturkan pihaknya akan mengecek apakah kru sudah mendapat izin untuk manuver di Neftekamsk.

Baca juga: Pakar: Usia, Berat Badan, dan Jenis Kelamin Trump Termasuk yang Rentan Terinfeksi Covid-19

Pengecekan untuk menentukan cara terbang yang mereka lakukan berpotensi mengancam keselamatan lalu lintas udara, juga mengenai perilaku dan etika.

Pemimpin Redaksi avid.ru Roman Gusarov menyatakan, bentuk dukungan dari pilot Pobeda tak bisa dibenarkan dan layak mendapat hukuman berat.

Dia menambahkan bahwa tindakan menggambar alat kelamin pria itu membahayakan di tengah lalu lintas udara yang sedang tinggi.

"Selain itu, menggambar sesuatu seperti ini dan kemudian mengakuinya berarti melakukan hooliganisme," jelas Gusarov dalam editorialnya.

Baca juga: Dianggap Mirip Penis, 2 Patung Ikan di Maroko Ini Dihancurkan

Secara terpisah, Dinas Keamanan Rusia (FSB) menyelidiki skandal yang melibatkan striker klub Zenit St Petersburg tersebut.

Penyelidikan itu berkaitan dugaan pemerasan 5 juta dollar AS (Rp 70,2 miliar), di mana si pemeras meretas video itu dari ponsel Dzyuba.

Kapten berusia 32 tahun itu dilaporkan sudah bertemu dengan peretas yang bertanggung jawab, di mana dia menolak membayar tebusan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Pelapor Kasus Pelanggaran Boeing 737 Meninggal Mendadak

Pelapor Kasus Pelanggaran Boeing 737 Meninggal Mendadak

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com