Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpilih sebagai Presiden AS, Joe Biden Ingin Menyatukan, Bukan Memecah Belah

Kompas.com - 08/11/2020, 10:07 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP,Sky News

WILMINGTON, KOMPAS.com - Joe Biden memberikan pidato pertamanya sebagai presiden terpilih AS di kediamannya di Wilmington, Negara Bagian Delaware.

Dalam pidatonya, dia berjanji bakal menyatukan Amerika Serikat dan memulihkan perpecahan setelah "menang meyakinkan" dari rivalnya, petahana Donald Trump.

"Saya berjanji bakal bekerja dengan sepenuh jiwa untuk memenangkan kepercayaan yang sudah diberikan oleh rakyat," jelas Biden.

Baca juga: Hasil Pilpres AS: Raih 290 Suara, Joe Biden Akhiri Kepemimpinan Trump

Dia mengaku "memahami kekecewaan" yang dirasakan oleh publik pendukung Trump. Karena itu, dia meminta agar diberikan kesempatan.

"Ini waktunya untuk membuang retorika kasar, mendinginkan situasi, memerhatikan satu sama lain, dan mendengarkan satu sama lain," kata dia.

Dilansir AFP dan Sky News Minggu (8/11/2020), presiden terpilih berusia 77 tahun itu menyatakan yang dia inginkan adalah persatuan, bukan perpecahan.

"Ini waktunya pemulihan bagi Amerika. Mereka bukan musuh kita. Mereka juga warga kita. Marilah kita umumkan era demonisasi berhenti di sini," tegasnya.

Baca juga: Hasil Pilpres AS 2020 Trump vs Biden

Mantan wakil presiden era Barack Obama itu berjanji tak hanya memulihkan jiwa maupun mengangkat tulang punggung "Negeri Uncle Sam".

Dia juga menegaskan dia menjadi presiden ke-45 AS untuk membuat negara adidaya tersebut kembali diperhitungan di level dunia.

Secara khusus, dia berterima kasih kepada warga Afrika-Amerika yang sudah memilihnya untuk menantang Trump, dan kemudian menang darinya.

Biden nampak ceria ketika dia berbicara di khalayak, setelah diperkenalkan oleh wakil presiden terpilih Kamala Harris.

"Teman-teman, rakyat sudah berbicara. Mereka sudah memberikan kita kemenangan. Kemenangan yang meyakinkan," tukas Biden.

Baca juga: Ucapkan Selamat Kepada Biden, PM Jepang Janji Kerja Sama Perkuat Perdamaian di Kawasan Indo-Pasifik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Puluhan Ribu Warga Israel Demo Minta Sandera Segera Dipulangkan

Puluhan Ribu Warga Israel Demo Minta Sandera Segera Dipulangkan

Global
Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Global
Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Global
Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Global
Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Global
Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Global
Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Global
Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Global
Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com