Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[Biografi Tokoh Dunia] Marie Curie, Ilmuwan Wanita Penemu Radioaktivitas, Polonium dan Radium

Kompas.com - 06/11/2020, 16:51 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Wanita kelahiran Warsawa, Polandia pada 7 November 1867 yang bernama Marie Curie, adalah penemu radioaktivitas, polonium dan radium serta pengembang sinar-X.

Marie Curie adalah wanita pertama yang memenangkan Hadiah Nobel di bidang fisika. Kemudian menjadi memenangkan nobel lagi dalam bidang kimia.

Marie memiliki nama lahir Maria Sklodowska, tapi dikenal dengan nama Marie Curie setelah menikah dengan Pierre Curie.

Curie adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Kakak-kakaknya yaitu Zosia, Józef, Bronya dan Hela.

Kecerdasan Marie di bidang sains mengikuti jejak ayahnya, Wladyslaw, yang seorang guru matematik dan fisika, seperti yang dilansir dari Biography pada 24 Februari 2020. 

Ibu Marie, Bronislawa, diketahui juga seorang guru, tapi meninggal karena tuberkulosis saat usianya masih sangat muda, yaitu 10 tahun.

Marie memiliki pemikiran yang cerdas dan ingin tahu serta unggul di sekolah, tapi dia tidak dapat melanjutkan pendidikan ke niversitas Warsawa karena khusus pria.

Baca juga: [Biografi Tokoh Dunia] Marco van Basten, Durasi Singkat Si Mesin Gol Dahsyat

Dia melanjutkan pendidikannya di kelas informal bawah tanah yang diadakan secara rahasia.

Marie dan saudara perempuannya, Bronya, bermimpi pergi ke luar negeri untuk mendapatkan gelar resmi, tetapi mereka kekurangan biaya.

Curie membuat kesepakatan dengan saudaranya. Dia akan bekerja untuk mendukung Bronya saat dia di sekolah, dan giliran Bronya akan bekerja untuk mmebiayai sekolah Marie, setelah dia menyelesaikan studinya.

Selama kurang lebih lima tahun, Curie bekerja sebagai tutor dan pengasuh. Dia menggunakan waktu luangnya untuk belajar, membaca tentang fisika, kimia dan matematika.

Pada 1891, Curie akhirnya pergi ke Paris dan mendaftar di Sorbonne dan dia menyibukan dirinya dengan belajar,

Namun, dengan sedikit uang, Curie bertahan hidup dengan roti mentega dan teh, terganggu karena pola makannya yang buruk.

Curie menyelesaikan gelar masternya di bidang fisika pada 1893 dan memperoleh gelar lain di bidang matematika pada tahun berikutnya.

Baca juga: [Biografi Tokoh Dunia] Kim Yo Jong, Adik Kim Jong Un yang Jabatannya Terus Menanjak

Pernikahan dengan Pierre Curie

Marie menikah dengan fisikawan Prancis Pierre Curie pada 26 Juli 1895.

Mereka diperkenalkan oleh seorang kolega Marie setelah dia lulus dari Universitas Sorbonne.

Sebuah romansa berkembang di antara pasangan yang brilian itu, dan mereka menjadi duo dalam penelitian-penelitian ilmiah yang sepenuhnya saling mengabdi satu sama lain.

Awalnya, Marie dan Pierre mengerjakan proyek terpisah. Namun, setelah Marie menemukan radioaktivitas, Pierre mengesampingkan pekerjaannya sendiri untuk membantu dalam penelitian Marie.

Pada 1906, terjadi kecelakaan yang menewaskan Pierre di Paris, setelah secara tanpa sadar ia melangkah di depan kereta kuda.

Marie sangat sedih, tapi dia berusaha mengambil tanggung jawab dari semua pekerjaan suaminya. Dia menggantikan suaminya mengajar di Sorbonne, menjadi profesor wanita pertama.

Baca juga: Biografi Lee Kun-hee, Bos Samsung Perombak Perusahaan Warisan Ayahnya

Penemuan Marie

Marie menemukan radioaktivitas dan bersama Pierre, mereka menemukan unsur radioaktif polonium dan radium, saat bekerja dengan mineral bijih-bijih.

Terpesona dengan karya Henri Becquerel, seorang fisikawan Perancis yang menemukan bahwa uranium memancarkan sinar lebih lemah daripada sinar-X yang ditemukan oleh Wilhelm Conrad Röntgen, Marie melanjutkan karyanya beberapa langkah lebih jauh.

Marie melakukan eksperimennya sendiri pada sinar uranium dan menemukan bahwa mereka tetap konstan, tidak peduli kondisi atau bentuk uraniumnya.

Dia berteori, sinar berasal dari struktur atom unsur tersebut. Ide revolusioner ini menciptakan bidang fisika atom.

Marie sendiri yang menciptakan kata "radioaktivitas" untuk menggambarkan fenomena tersebut.

Setelah penemuan radioaktivitas Marie, dia melanjutkan penelitiannya dengan suaminya Pierre.

Bekerja dengan bijih-bijih mineral, pasangan ini menemukan unsur radioaktif baru pada 1898.

Mereka menamai unsur itu polonium, diambil dari nama negara Polandia, Marie.

Mereka juga mendeteksi adanya bahan radioaktif lain di dalam bijih-bijih yang disebut radium itu.

Pada 1902, Marie mengumumkan bahwa mereka telah menghasilkan satu desigram radium murni, yang menunjukkan keberadaannya sebagai unsur kimia yang unik.

Ketika Perang Dunia I meletus pada 1914, Marie mencurahkan waktu dan sumber dayanya untuk membantu perjuangan.

Dia memperjuangkan penggunaan mesin sinar-X portabel di lapangan, dan kendaraan medis itu mendapat julukan "Little Curie".

Setelah perang, Marie menggunakan ketenarannya untuk memajukan penelitiannya. Dia melakukan perjalanan ke Amerika Serikat 2 kali, pada 1921 dan 1929, untuk mengumpulkan dana agar dapat membeli radium dan mendirikan lembaga penelitian radium di Warsawa.

Baca juga: [Biografi Tokoh Dunia] Pablo Picasso Anak Seniman yang Diyakini Ibunya menjadi Orang Hebat

Hadiah nobel

Marie memenangkan 2 Hadiah Nobel, untuk fisika pada 1903 dan untuk kimia pada 1911.

Dia adalah wanita pertama yang memenangkan Hadiah Nobel dan juga orang pertama baik pria atau wanita, yang memenangkan penghargaan bergengsi tersebut dua kali.

Dia menjadi satu-satunya orang yang dihormati atas pencapaiannya dalam 2 ilmu terpisah.

Marie menerima Hadiah Nobel Fisika pada 1903 bersama suaminya dan Henri Becquerel untuk pekerjaan mereka di bidang radioaktivitas.

Dengan kemenangan mereka, Marie mengembangkan reputasi internasional untuk upaya ilmiah mereka, dan mereka menggunakan uang hadiah mereka untuk melanjutkan penelitian.

Pada 1911, Marie memenangkan Hadiah Nobel keduanya, kali ini di bidang Kimia, untuk penemuan radium dan poloniumnya.

Saat dia menerima sendiri penghargaan itu, dia berbagi kehormatan bersama dengan mendiang suaminya.

Pada waktu itu, Marie bergabung dengan ilmuwan terkenal lainnya, termasuk Albert Einstein dan Max Planck, untuk menghadiri Solvay Congress in Physics yang pertama dan membahas banyak penemuan inovatif di bidangnya.

Kematian

Marie meninggal pada 4 Juli 1934 karena anemia aplastik, yang diyakini disebabkan oleh paparan radiasi yang berkepanjangan.

Dia diketahui membawa tabung reaksi radium di dalam saku jas labnya. Bertahun-tahun bekerja dengan bahan radioaktif merusak kesehatannya.

Baca juga: [Biografi Tokoh Dunia] Antonie van Leeuwenhoek, Pedagang Kain yang Jadi Pakar Mikrobiologi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com