Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilpres AS 2020: Beberapa Negara Asia Dambakan Trump Kembali jadi Presiden

Kompas.com - 31/10/2020, 18:49 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber BBC

Taiwan: "Kakak yang bisa kami andalkan"

Ketegangan telah meningkat antara China dan pulau Taiwan. Keduanya terpecah selama perang saudara pada 1940-an, tetapi Beijng bersikeras mengklaim pulau itu adalah bagian China.

Washington mengatakan resolusi apa pun dari perpisahan panjang mereka harus dilakukan dengan damai.

Pemberlakuan tarif perdagangan dan sanksi kepada China juga mengesankan beberapa orang di Taiwan.

"Sikap Donald Trump baik bagi kami dan bagus untuk memiliki sekutu seperti itu. Ini memberi kami kepercayaan lebih dalam hal urusan luar negeri, secara militer dan perdagangan," kata Victor Linh, yang bekerja di e-commerce, kepada BBC Taiwan.

"Kami memiliki kakak laki-laki yang bisa kami andalkan," tambahnya.

Trump jelas telah memperluas jangkauannya ke Taiwan. Selama beberapa bulan terakhir, kedua pemerintah ini telah membuat langkah besar untuk menyelesaikan kesepakatan perdagangan bilateral.

Kesepakatan perdagangan dengan AS akan memungkinkan Taiwan untuk menjauh dari ketergantungannya yang besar pada China, kata Linh, mungkin akan "secara aktif mengundang perusahaan-perusahaan besar Taiwan untuk mendirikan pabrik di AS".

Dia khawatir bahwa Biden tidak akan mengambil langkah yang "provokatif ini" dalam menghadapi kemarahan Beijing. Biden secara tradisional dikenal sebagai pendukung keterlibatan dengan China.

Meskipun, ia telah mengubah pendiriannya tentang hal ini baru-baru ini, hal itu belum sampai ke telinga banyak orang Taiwan yang khawatir "invasi" China mungkin akan terjadi.

Faktanya, sebuah jajak pendapat baru-baru ini menunjukkan bahwa Taiwan adalah satu-satunya negara di mana mereka yang menginginkan Trump selama bertahun-tahun jauh melebihi mereka yang ingin Biden menang.

Beijing telah bereaksi keras, memperingatkan AS "untuk tidak mengirimkan sinyal yang salah kepada elemen "kemerdekaan Taiwan" untuk menghindari kerusakan parah pada hubungan China-AS".

Baca juga: Trump Ejek Joe Biden karena Memanggilnya George

Vietnam: "Berani sampai sembrono"

Baik Washington dan Beijing telah berperang di tanah Vietnam dalam 50 tahun terakhir, tetapi sebagian besar telah dimaafkan AS, negara Asia Tenggara itu tetap takut dengan "ancaman China".

Penggemar Trump di Vietnam menjadi dua kelompok, menurut analis politik dan vlogger Linh Nguyen.

Mereka yang menyukainya hanya karena hiburan dan glamour, dan mereka yang "mati-matian pendukung Trump" hingga mengikuti politik AS karena mereka percaya, seperti banyak orang di Hong Kong dan Taiwan, dialah satu-satunya benteng yang dapat melawan pemerintah Komunis di China dan Vietnam.

Beberapa seperti aktivis politik Vinh Huu Nguyen percaya bahwa hanya seseorang seperti Trump "yang berani sampai pada titik sembrono dan bahkan agresi" yang benar-benar dapat membuat perbedaan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com