Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Guru di Perancis Dipenggal, Pelaku Minta Ditunjukkan Samuel Paty

Kompas.com - 18/10/2020, 10:47 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

PARIS, KOMPAS.com - Penyidik membeberkan temuan baru, di mana si pelaku sempat meminta agar ditunjukkan Samuel Paty sebelum si guru dipenggal.

Paty dibunuh ketika berjalan pulang ke rumahnya di Conflans-Saint-Honorine, sekitar 30 km dari Paris, pada Jumat sore waktu setempat (16/10/2020).

Guru Sejarah dan Geografi itu dipenggal setelah menunjukkan karikatur Nabi Muhammad sebagai bagian dari materi kebebasan berekspresi.

Baca juga: Identitas Guru yang Dipenggal di Perancis Terungkap, Disukai oleh Muridnya

Si pelaku, disebut bernama Abdullakh Anzorov, remaja Chechen berusia 18 tahun, kemudian mengabadikan perbuatan sadisnya di internet.

Anzorov kemudian kabur setelah membunuh Paty menggunakan pisau, di mana dia dikonfrontasi oleh polisi sebelum ditembak mati.

Atas kejadian itu, sebanyak 10 orang ditangkap, termasuk orangtua murid yang mengaku tersinggung dengan pengajaran si pendidik, dan menyebarkan identitasnya id internet.

Presiden Perancis Emmanuel Macron langsung menyebut serangan itu sebagai "serangan teroris", di mana Samuel Paty dibunuh karena mengajarkan kebebasan berpendapat.

Seperti apa temuan terbaru kasusnya?

Jean-Francois Ricard, jaksa anti-terorisme "Negeri Anggur" menjabarkan sejumlah temuan mereka, sebagaimana diwartakan BBC Sabtu (17/10/2020).

Baca juga: Sempat Diancam Sebelum Dipenggal, Ini Detik-detik Penyerangan terhadap Guru di Perancis

Dia menuturkan Abdullakh Anzorov, atau disebut Abdoulakh oleh sejumlah media, merupakan remaja Chechen yang lahir di Moskwa, Rusia.

Dia dan keluarganya datang ke Perancis dengan menyatakan diri sebagai pengungsi, dan tidak dikenal oleh bagian penangkal terorisme.

Dia disebut tinggal di Evreux, sebuah kota Normandy sekitar 100 km dari Conflans-Saint-Honorine, dan tak ada hubungannya dengan Paty.

Anzorov disebut datang ke College du Bois d'Aulne, tempat Paty mengajar, dan meminta sejumlah orang untuk menunjukkan Paty.

Pengajar berusia 47 tahun tersebut dibuntuti dan langsung diserang saat berjalan kaki, di mana dia dilukai di kepala sebelum dipenggal.

Baca juga: Kasus Guru di Perancis Dipenggal, Remaja Chechen Berusia 18 Tahun Jadi Pelaku

Anzorov kemudian mengunggah perbuatan sadisnya di Twitter, di mana dia menyertakan kalimat yang menghina Macron maupun Perancis.

Ketika dikonfrontasi oleh polisi yang merespons laporan masyarakat, Anzorov kemudian kabur setelah menembakkan airsoft gun yang dibawanya.

Penegak hukum pun membalas dengan melepaskan tembakan yang mengenai Anzorov. Dia sempat bangkit sebelum kemudian ditembak hingga sembilan kali.

Saat dilakukan pemeriksaan, pihak berwenang menemukan pisau sepanjang 30 cm yang dipakai untuk membunuh Paty.

Baca juga: Guru Dipenggal karena Tunjukkan Karikatur Nabi Muhammad, Ini Kata Presiden Perancis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com