Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Protes Facebook dan Twitter karena Berusaha Tutupi Kasus Joe Biden dan Putranya

Kompas.com - 16/10/2020, 10:13 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Donald Trump menegur Facebook dan Twitter pada Rabu (14/10/2020) karena memblokir tautan ke artikel New York Post yang dimaksudkan untuk mengungkap transaksi korup oleh saingan pemilu Joe Biden dan putranya di Ukraina.

Surat kabar itu mengatakan telah memperoleh komputer yang ditinggalkan oleh Hunter Biden yang melibatkan ayahnya dalam urusan bisnis Ukraina.

Mantan wakil presiden, calon dari Partai Demokrat untuk pemilu 3 November, itu berulang kali membantah keterlibatan tersebut.

"E-mail tak terbantahkan mengungkapkan bagaimana Hunter Biden memperkenalkan pengusaha Ukraina kepada ayahnya," tulis tajuk utama surat kabar itu, seperti dilansir AFP pada Kamis (15/10/2020).

Karena kampanye Biden menyangkal bahwa dia pernah bertemu dengan pengusaha tersebut, Facebook dan Twitter membatasi penautan ke artikel tersebut, dengan mengatakan ada pertanyaan tentang kebenarannya.

Baca juga: Terungkap, Putra Joe Biden Kenalkan Pejabat Perusahaan Energi Ukraina Burisma ke Ayahnya

"Ini adalah bagian dari proses standar kami untuk mengurangi penyebaran informasi yang salah," kata juru bicara Facebook Andy Stone.

Twitter mengatakan, pihaknya membatasi penyebaran artikel karena pertanyaan tentang "asal-usul materi" yang termasuk dalam artikel tersebut.

Partai Republik marah dengan apa yang mereka sebut sensor partisan.

Trump, yang memperoleh suara di bawah Biden dalam jajak pendapat 20 hari sebelum pemilihan presiden, mengecam dua raksasa media sosial itu.

"Sangat mengerikan bahwa Facebook dan Twitter menghapus cerita e-mail 'tak terbantahkan' yang terkait dengan Joe Biden dan putranya, Hunter, di @NYPost," tulis Trump di Twitter.

Baca juga: Senator Partai Republik: Biden Berpeluang Jadi Presiden AS

"Ini baru permulaan bagi mereka. Tidak ada yang lebih buruk dari politisi korup," ucapnya.

Pada kampanye di Iowa, Trump mengatakan, akun Twitter sekretaris persnya, Kayleigh McEnany, diblokir setelah dia membagikan cerita soal Biden.

"Karena dia melaporkan kebenaran! Mereka menutup akunnya," kata Trump.

CEO Twitter Jack Dorsey menyatakan penyesalan atas bagaimana Twitter mengomunikasikan apa yang dilakukannya dengan artikel tersebut.

"Komunikasi kami seputar tindakan kami pada artikel @nypost tidak bagus. Dan memblokir berbagi URL melalui tweet atau DM tanpa konteks mengapa kami memblokir, tidak dapat diterima," tweet-nya.

Baca juga: 3 Minggu Jelang Pilpres AS Biden Perlebar Keunggulan atas Trump Jadi 2 Digit

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com