Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Adu Tembak Seharian, Gencatan Senjata Azerbaijan-Armenia Batal?

Kompas.com - 13/10/2020, 08:12 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

STEPANAKERT, KOMPAS.com - Pasukan Armenia dan Azerbaijan terlibat adu tembak lagi pada Minggu malam (11/10/2020) sampai keesokan paginya, menurut pantauan jurnalis AFP di lokasi.

Kedua pihak saling menuduh melanggar gencatan senjata yang dimediasi Rusia, atas sengketa wilayah Nagorno-Karabakh.

Koresponden AFP di kota Barda, Azerbaijan, yang tidak jauh dari garis depan pertempuran mendengar gema suara penembakan pada Senin pagi (12/10/2020).

Baca juga: Turki Minta Rusia Bujuk Armenia agar Angkat Kaki dari Nagorno-Karabakh

Kemudian di kota utama Karabakh, Stepanakert, fotografer AFP mendengar suara tembakan dari arah kota Hadrut.

Pertempuran terbesar dalam hampir tiga dekade ini meletus sejak bulan lalu di Nagorno-Karabakh, wilayah Azerbaijan yang memisahkan diri dan dikontrol orang-orang Armenia sejak perang 1990-an, tapi kemerdekaannya tidak diakui negara mana pun termasuk Armenia sendiri.

Kementerian Pertahanan Azerbaijan menuduh Armenia tidak mematuhi perjanjian gencatan senjata, yang dinegosiasikan dalam pembicaraan panjang di Moskwa pekan lalu dan diawasi Rusia.

Baca juga: Sikap Saling Klaim Sejarah, Halangi Perdamaian antara Armenia dan Azerbaijan

"Angkatan bersenjata Armenia, yang tidak mematuhi gencatan senjata kemanusiaan, berulang kali mencoba menyerang pos-pos tentara Azerbaijan," kata kementerian dikutip dari AFP.

Dikatakan mereka telah menghancurkan "sejumlah besar pasukan musuh", serta satu tank T-72 dan tiga peluncur roket multi Grad.

Sementara itu Juru Bicara Kementerian Pertahanan Armenia Shushan Stepanyan mengatakan, Azerbaijan "sekarang intensif menembaki garis depan di selatan."

Baca juga: Azerbaijan Tuding Armenia Bombardir Kota Ganja, 9 Orang Tewas

Armenia mengklaim "musuh menderita kerugian besar tenaga dan peralatan militer", tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Armenia dan Azerbaijan menyepakati gencatan senjata mulai Sabtu (10/10/2020), setelah kedua Menlu-nya berunding selama 11 jam di Moskwa. Akan tetapi sampai sekarang kesepakatan itu belum ditegakkan.

Kedua pihak terus saling tuduh melancarkan penembakan di daerah sipil, dan membuat bentrokan makin sengit.

Baca juga: Gencatan Senjata antara Armenia dan Azerbaijan Masih Diwarnai Serangan Rudal dan Tembakan

Perang tahun 1990-an - berakhir dengan gencatan senjata tahun 1994 tanpa solusi jangka panjang - mengakibatkan kematian sekitar 30.000 orang.

Hampir 500 orang termasuk lebih dari 60 warga sipil tewas dalam perang terbaru ini sejak bulan lalu, menurut penghitungan berdasarkan jumlah korban yang diungkap kedua pihak.

Baca juga: Paus Fransiskus Sesalkan Gencatan Senjata yang Rapuh Antara Armenia dan Azerbaijan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com