Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilustrasi Sampul Majalah TIME Tampilkan 'Gumpalan Awan' Virus Corona dari Gedung Putih

Kompas.com - 09/10/2020, 18:01 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber Time

KOMPAS.com - Di tengah ketidakstabilan politik di Amerika, majalah TIME muncul dengan sampul cover yang sangat menarik dan cukup intens untuk diperbincangkan.

Sampul majalah TIME bulan Oktober 2020 menunjukkan gambar Gedung Putih dengan 4 'pilar' yang seakan-akan berfungsi seperti cerobong dan 'menguapkan' ilustrasi virus corona ke udara sehingga membentuk 'kumpulan virus seperti awan' yang berwarna merah, warna yang erat kaitannya dengan definisi berbahaya atau bahkan, mematikan.

Melansir halaman situs web TIME Magazine sendiri, sampul cover itu menyiratkan bagaimana klaster virus corona Gedung Putih menyeruak sejak Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump positif terinfeksi Covid-19.

Baca juga: Trump dan Istrinya Positif Covid-19, Kasus Terbaru di Klaster Gedung Putih

Majalah itu mengatakan bahwa Trump kini sedang menghadapi kerentanan pribadi dan politiknya di AS.

Para pendukung Trump senang dengan kembalinya sang presiden dalam pengobatan Covid-19 yang relatif singkat.

Di balkon Gedung Putih, meski banyak netizen menyerangnya di Twitter karena tampak 'mencari udara' untuk bernapas, Trump menyampaikan dengan penuh keyakinan,

"Jangan biarkan Covid-19 mendominasi Anda, jangan biarkan virus ini mengambil alih kehidupan Anda," ujar Trump.

Baca juga: Trump Sebut Dirinya Sakit Covid-19 adalah Berkat Tuhan Yang Kuasa

Pengikut dan pendukungnya tahu, Trump si taipan real-estate sangat suka dengan pujian. Mereka lantas mengatakan bahwa Trump telah berhasil 'mengalahkan' virus seperti layaknya dia mengalahkan investigasi Rusia dan pemakzulan dari Demokrat.

Sekretaris persnya yang mengumumkan kasus infeksi Covid-nya sendiri bahkan memuji bagaimana Trump mampu 'berdiri dengan kokoh di balkon' ketika kembali pulang ke Gedung Putih dari rumah sakit.

Ketika presiden bersin, Amerika akan terserang pilek. Ketika presiden tertular Covid-19, Amerika semestinya harus merenungkan kelemahan mereka. Menurut koresponden politik Molly Ball untuk TIME, penyakit Trump adalah juga penyakit bangsa itu. 

Baca juga: Debat Lanjutan Capres AS Trump Vs Biden Masih Belum Pasti

"Trump, seperti Covid, telah mengobrak-abrik rasa identitas nasional kita, dengan efek yang akan bertahan setelah 3 November. Apa yang telah dilakukan empat tahun terakhir ini terhadap kita, dan apa yang diperlukan untuk memulihkannya?" demikian tulis Molly Ball.

Dari debat pertama capres AS yang berantakan dan disebut-sebut sebagai debat pertama paling buruk dalam sejarah AS sampai Trump dan Biden yang kini berseteru soal formasi debat, akankah pilpres AS berjalan lancar?

Kita tunggu saja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Global
Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Global
Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Global
Gara-gara Masuk Kardus Paket, Kucing Ini Terjebak sampai Luar Kota

Gara-gara Masuk Kardus Paket, Kucing Ini Terjebak sampai Luar Kota

Global
Cara Perempuan China Berhemat: Bermitra dengan Orang Asing di Dunia Maya

Cara Perempuan China Berhemat: Bermitra dengan Orang Asing di Dunia Maya

Internasional
OKI Kecam Genosida di Gaza, Desak Israel Diberi Sanksi

OKI Kecam Genosida di Gaza, Desak Israel Diberi Sanksi

Global
Demo Perang Gaza di Kampus AS, 'Deja Vu' Protes Mahasiswa Saat Perang Vietnam

Demo Perang Gaza di Kampus AS, "Deja Vu" Protes Mahasiswa Saat Perang Vietnam

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com