Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ngeri, Napi Korut Dipaksa Minum Air dari Abu Jenazah Tahanan Mati

Kompas.com - 08/10/2020, 20:51 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

PYONGYANG, KOMPAS.com - Para tahanan Korea Utara diduga dipaksa meminum air sungai yang tercemar abu jenazah sesama narapidana mereka yang telah meninggal.

Realitas mengerikan dari kehidupan dalam gulag Kim Jong Un diungkapkan oleh para mantan tahanan yang selamat dari mimpi buruk, di mana di sana ia ditempatkan di kamp konsentrasi Chongori.

Menurut keterangannya yang dilansir dari Mirror pada Kamis (8/10/2020), warga Korea Utara dapat dijebloskan di kamp konsentrasi untuk tindakan yang sederhana, seperti menonton TV Korea Selatan atau mengikuti ajaran agama Kristen.

Informasi dari banyak orang bahwa hukuman mati di kamp konsentrasi Chongori dilaporkan memiliki tingkat kematian yang tinggi, karena "cedera, penyakit, atau penganiayaan fisik dan mental oleh petugas penjara".

Fasilitas kamp di sana digambarkan sangat tidak layak karena sangat lembab dan udaranya berbau busuk.

Seorang mantan narapidana mengungkapkan, "Setiap Senin, kami membakar mayat...ada tempat yang terlihat seperti rumah, dan kami menumpuk mayat di tangki bundar di dalamnya."

Baca juga: Korea Utara Diyakini Punya Rudal yang Bisa Jangkau New York

“Fasilitas itu sangat lembab oleh bau darah dan mayat yang membusuk atau terbakar," ujarnya.

“Setelah mayatnya dibakar, mereka menumpuk abu jenazah di samping tempat kremasi. Abunya digunakan sebagai kompos untuk pertanian," terangnya.

Lalu ia menjelaskan bahwa, “Saat hujan, abunya mengalir ke sungai, dan para tahanan meminum air sungai dan menggunakannya untuk mandi.”

Mereka juga mengingat bagaimana pada hari-hari hujan ketika kayu menjadi basah, mayat tidak juga terbakar. Pada suatu hari, mantan narapidana itu bahkan tersandung jari kaki tanpa tubuh.

Mereka berkata, "Saya jatuh di atas sesuatu. Awalnya, saya pikir daya terjebak di pohon, tetapi ketika saya melihat lebih dekat, ternyata itu adalah jari kaki."

Mantan tahanan lainnya bercerita, "Saya mendaki gunung mengikuti jejak abu dan ada 5 jari tepat di depan saya. Saya sangat terkejut."

Baca juga: Setelah 2 Tahun Menghilang, Mantan Penjabat Duta Besar Korea Utara Ini Membelot ke Selatan

Pelarian Korea Utara ini identitasnya telah dilindungi. Ia mengungkapkan hal yang mengerikan dalam sebuah laporan baru yang diterbitkan oleh Komite untuk Hak Asasi Manusia di Korea Utara (HRNK).

Laporan itu, juga mengungkapkan bahwa mayat para tahanan yang mati ditumpuk di gedung sebelum kremasi, yang manaa jasad mereka akan dimakan sebagian oleh tikus dan membusuk.

HRNK juga merilis dengan menggunakan citra satelit untuk mengungkap lokasi krematorium, gedung penjara, dan tempat kerja paksa para mantan tahanan Korea Utara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com