Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Misteri: Mereka yang Datang dari Balik Lemari Kamar Mandi...

Kompas.com - 08/10/2020, 19:53 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

KOMPAS.com - Pada suatu hari di bulan April 1987, Ruth Mae McCoy ditemukan tewas membusuk di lantai ruang tamu apartemennya. 

Dua malam sebelum ditemukan tewas, Ruth sempat menghubungi 911 dan melaporkan bahwa seseorang sepertinya telah mencoba 'masuk' dari balik lemari kamar mandi.

Namun, petugas tampaknya tidak memahami apa yang dilaporkan Ruth.

Kasus kematian Ruth berkembang menjadi banyak versi, bahkan konon, kisah urban legend "Candyman", sosok misterius yang keluar dari cermin kamar mandi terinspirasi dari kasus pembunuhan Ruth Mae McCoy.

Meski kasus Ruth sempat dianggap 'misterius', bukti kriminalitas pada akhirnya mengantar pelaku pembunuhan dalam persidangan walau akhirnya dakwaan terhadap pelaku dicabut.

Apakah pembunuh Ruth benar-benar 'muncul' dari balik lemari kamar mandi, ataukah dengan kondisi kesehatannya, itu hanya halusinasi Ruth seorang?

Kisah Misteri edisi kali ini, Kamis (8/10/2020) mengulik peristiwa tragis yang menimpa seorang warga Afro-Amerika di Chicago, Ruth Mae McCoy pada tahun 1987, satu kasus dari puluhan mungkin ratusan yang tak terjamah publik di sana.

Kisah tragis yang mencatat buruknya sejarah pembangunan proyek gedung apartemen tingkat tinggi dengan segala macam kasus kriminal dan rasial yang kerap terjadi.

Baca juga: Kisah Misteri: Peter Stumpp, Manusia Serigala dari Bedburg

Merasa terancam

Tinggal di sebuah gedung apartemen bertingkat milik proyek ABLA di Chicago, Ruth Mae McCoy (52) menjalani hari-harinya dengan paranoia.

Sebagai seseorang dengan gangguan kesehatan mental skizofrenia, Ruth sebenarnya berusaha untuk menata kembali kehidupannya dalam 4 tahun terakhir di apartemen itu.

Ruth tinggal di apartemen berbentuk Y bernama Grace Abbott Homes, bangunan yang konon diketahui paling berbahaya di ABLA. 

ABLA sendiri adalah proyek apartemen yang merupakan akronim dari Jane Addams Homes, Robert Brooks Homes, Loomis Courts, dan Grace Abbott Homes.

Meski situasinya pelik di tempat itu, Ruth tetap berusaha meniti hari-harinya yang kerap dihantui rasa takut dan paranoia.

Pada Rabu siang, 22 April 1987, Ruth baru kembali dari pusat psikiatri rawat jalan di Rumah Sakit Mount Sinai. Dia ingat, sebelum diantar ke pusat medis itu, dia berteriak,

"Seseorang telah mengancam hidup saya!"

Ruth ingat dia terengah-engah berlari menuju seorang wanita yang tak jauh di dekatnya. Wanita itu membawa Ruth naik van ke pusat psikiatri dan merayu wanita itu untuk menceritakan apa yang dia takutkan.

"Tidak, aku tidak ingin memberitahu siapa-siapa," begitu kurang lebih jawaban Ruth.

Ruth pulang dengan hati gelisah. Dia mungkin memang tahu bahwa seseorang hendak mengancam nyawanya, atau mungkin itu adalah dampak dari gangguan mental yang dia jalani.

Yang jelas, Ruth tidak tahu bahwa malam itu, dia akan menghadapi suatu peristiwa paling nahas dan mengakhiri hidupnya.

Baca juga: Mengenal Skizofreniform, Gangguan Mental Mirip Skizofrenia

"Mereka ingin masuk dari arah kamar mandi..."

Pukul sembilan kurang seperempat malam, polisi Chicago mendapat panggilan telepon saluran 911 dari seorang wanita yang terdengar sangat ketakutan.

Wanita itu adalah Ruth.

"Saya warga di 1440 W. 13th Street," ujar suara panik itu, "Ada beberapa orang... yang menghancurkan lemariku..."

Ruth bermaksud menjelaskan bahwa lemari obatnya yang ada di kamar mandi jatuh. Dan dia yakin, ada beberapa orang yang mendobrak sehingga membuat lemarinya jatuh.

"Apa yang mereka lakukan, Bu?" tanya petugas. Laporan Ruth tidak bisa dipahami dalam panggilan itu namun akhirnya petugas mengerti bahwa setidaknya ada yang berusaha memasuki rumah Ruth.

"Mereka ingin masuk?" tanya petugas lagi.

Ruth mengiyakan, "Ya. Dan...mereka menjatuhkan lemari..."

"Dari mana?" tanya petugas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com