Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Ada Polisi Jerman yang Berpandangan Ultranasionalis, Meski Hanya 1 Persen

Kompas.com - 06/10/2020, 21:39 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

BERLIN, KOMPAS.com – Masih ada anggota kepolisian dan militer Jerman yang mendukung pandangan sayap kanan atau ultranasionalis.

Kendati demikian jumlahnya sangat kecil yakni sekitar satu persen.

Hal itu terungkap melalui sebuah laporan badan intelijen domestik yang diterbitkan pada Selasa (6/10/2020).

Laporan tersebut berusaha untuk menghilangkan kekhawatiran publik bahwa pihak berwenang telah menutup mata terhadap kemungkinan sayap kanan mendapatkan pijakan dalam pasukan berseragam.

Baca juga: Dewan Muslim Jerman Peringatkan Umat Jaga Jarak Saat Shalat di Masjid

Dilansir dari Reuters, pandangan sayap kanan adalah isu yang sangat sensitif di Jerman.

Mereka masih dihantui rasa trauma pembantaian 6 juta orang Yahudi di bawah kediktatoran pimpinan Nazi Adolf Hitler ketika Perang Dunia Kedua.

"Hasil laporan itu jelas: kami memilikijumlah kasus yang kecil," kata Menteri Dalam Negeri Jerman Horst Seehofer.

Dia menambahkan hal tersebut berarti 99 persen polisi dan tentara Jerman mematuhi konstitusi.

Baca juga: Cinta Bersemi Saat Jerman Bersatu

“Ini juga berarti bahwa kami tidak memiliki masalah struktural dengan ekstremisme sayap kanan di antara pasukan keamanan di tingkat federal atau negara bagian,” lanjut Seehofer.

Seehofer menugaskan laporan yang lebih luas ke dalam lingkup ekstremisme dalam layanan sipil.

Beberapa waktu lalu, politikus pro-imigrasi ditembak mati oleh seorang tersangka simpatisan sayap kanan di Hesse.

Sementara itu di Halle, sempat terjadi serangan mematikan di luar sinagoga dan kedai kebab di kota oleh seorang pria bersenjata anti-Semit.

Baca juga: Kanselir Angela Merkel Peringatkan Jerman akan Masa Sulit Hadapi Pandemi

Anggota Kepolisian Jerman dalam beberapa bulan terakhir dihantam oleh pengungkapan tentang petugas yang berbagi konten rasis dan ekstremisme di grup percakapan sayap kanan atau mengirim email yang mengancam ke legislator berdarah Turki.

“Setiap kasus dari ini adalah kasus yang terlalu banyak,” kata Thomas Haldenwang, Kepala badan intelijen domestik BfV.

Laporan yang diluncurkan pada Selasa tersebut melihat ekstremisme hanya dalam pegawai berseragam, layanan keamanan, dan tentara di tingkat federal dan di 16 negara bagian Jerman.

Seehofer mengatakan laporan tersebut adalah laporan komprehensif pertama sejak reunifikasi Jerman 30 tahun lalu.

"Setiap kasus adalah aib ... karena menodai citra seluruh layanan keamanan," kata Seehofer.

Baca juga: Keterlibatan Jerman dalam Aksi Pembantaian Massal Pasca G30S-1965 di Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com