Trump juga diobati dengan remdesivir selama lima hari. Itu adalah obat pertama yang mendapat persetujuan darurat guna mengobati Covid-19.
Remdesivir disuntukkan secara intravena sekali sehari dan bekerja dengan menghambat replikasi virus. Obat itu saat ini direkomendasikan untuk penyakit stadium lanjut.
Baca juga: Trump Pulang dari Rumah Sakit, Salam 2 Jempol dan Segera Lanjut Kampanye
Kemudian mulai Sabtu (3/10/2020) Trump juga diobati dengan dexamethasone, steroid yang ditujukan untuk pasien Covid-19 di rumah sakit, setelah dalam uji klinis di Inggris terlihat mengurangi angka kematian.
Obat itu bekerja dengan menghentikan respons imun abnormal yang menyebabkan peradangan parah pada organ dan paru-paru.
Conley pada Senin (5/10/2020) mengakui, timnya "berada di wilayah yang belum dipetakan."
Pengobatan yang dijalani Trump memicu kekhawatiran di antara beberapa ahli.
Jeremy Faust dokter darurat dan ahli kesehatan masyarakat di Harvard, menulis di blog kemarin yang menggambarkan keputusan memberikan antibodi "pada dasarnya percobaan Hail Mary tanpa rekam jejak sama sekali."
Sementara yang lainnya menyarankan presiden atau penasihatnya menekan tim medis untuk memberikan tiga obat sekaligus.
"Kami melihat contoh dari Sindrom VIP di mana pasien menjadi tidak rasional, kurangnya basis bukti, dan perawatan medis yang berlebihan," kata Eric Topol Direktur Scripps Research Translational Institute.
Namun Gregory Poland profesor kedokteran di Mayo Clinic mengatakan, dalam konteks pandemi yang melibatkan penyakit baru, ada kesempatan bagi dokter untuk mengambil keputusan berdasarkan bukti-bukti terbaik saat ini.
"Anda harus melakukan apa yang dilakukan seorang dokter yang baik: di sana ada ilmu kedokteran, dan di situ ada seni pengobatan," terang Poland.
Baca juga: Mengenal Regeneron Antibody Cocktail, Obat Eksperimental untuk Donald Trump
Dokter sepakat kemajuan yang ditunjukkan Trump adalah berita baik, tetapi baru separuh jalan dari garis waktu Covid-19.
Conley berkata ke wartawan, "Jika kita bisa melewati Senin dengan dia tetap sama atau membaik... maka kita semua akan menarik napas lega akhirnya."
Baca juga: Jubir Trump di Gedung Putih Positif Covid-19
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.