Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tenaga Kesehatan di Peru Turun ke Jalan, Tuntut Lebih Banyak APD

Kompas.com - 30/09/2020, 07:49 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

LIMA, KOMPAS.com – Para tenaga kesehatan di Peru menggelar aksi protes di Ibu Kota Peru, Lima.

Aksi tersebut merupakan bagian dari aksi protes kondisi kerja dalam penanganan Covid-19.

Dilansir dari CGTN, Rabu (30/9/2020), mereka juga menuntut lebih banyak alat pelindung diri (APD) untuk merawat pasien Covid-19.

Menurut John Hopkins University, Peru kini memiliki jumlah kasus terkonfirmasi virus corona lebih dari 800.000 kasus.

Baca juga: Polisi Gerebek Kelab Malam di Peru, 13 Orang Tewas Terinjak-injak

Melansir Deustche Welle, Peru merupakan salah satu negara yang paling parah terkena pandemi virus corona.

Negara di Amerika Selatan tersebut juga memiliki tingkat kematian per kapita akibat Covid-19 tertinggi di dunia.

Kendati demikian, Pemerintah Peru justru melakukan pelonggaran pembatasan sosial.

Sejumlah pihak menyatakan keputusan Pemerintah Peru tersebut dinilai terlalu cepat karena pandemi virus corona belum menunjukkan tanda-tanda perlambatan.

Baca juga: HUT Ke-53 ASEAN, 150 Kotak Bantuan Covid-19 Dikirim ke Keluarga Peru

Di sisi lain, National University of San Marcos (UNMSM) dan Cayetano Heredia University mengumumkan penambahan 3.000 sukarelawan yang mendaftar uji klinis fase ketiga dari dari kandidat vaksin Covid-19 oleh perusahaan China Sinopharm.

Pengumuman tersebut diungkapkan kedua universitas pada pada Minggu (27/9/2020) sebagaimana dilansir dari TeleSUR.

Setelah proses registrasi, tim peneliti dari Sinopharm akan menentukan kelayakan sukarerlawan dan menghubungi mereka yang sesuai sebagai kandidat.

Peneliti dari kedua universitas mengucapkan terima kasih kepada warga Peru yang memutuskan untuk berpartisipasi dalam uji klinis fase ketiga kandidat vaksin virus corona.

Baca juga: Gelar Rapid Test Covid-19 Ilegal, Warga China di Peru Ditangkap

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com