Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korsel Cari Mayat Pejabat Mereka yang Dibunuh dan Dibakar, Begini Peringatan Korea Utara

Kompas.com - 27/09/2020, 10:33 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

PYONGYANG, KOMPAS.com - Korea Utara melontarkan peringatan, setelah Korea Selatan (Korsel) melintasi perairan mereka untuk mencari pejabat yang dibunuh dan dibakar.

Berdasarkan kantor berita setempat, Pyongyang menyatakan bakal memulai sendiri pencarian mereka dan memperingatkan operasi Selatan akan menaikkan ketegangan.

Pejabat departemen perikanan Korea Selatan itu ditembak mati oleh tentara Korea Utara pada Selasa (22/9/2020), di mana diduga si pejabat hendak membelot.

Baca juga: Warga Korea Selatan Ditembak Mati dan Dibakar oleh Tentara Korea Utara

Insiden itu menjadi pembunuhan pertama Korut terhadap warga Korsel dan 10 tahun terakhir, dan membuat Kim Jong Un melontarkan permintaan maaf.

Seoul menuding prajurit Korut menyiramkan bensin, dengan jenazah pejabat mereka dibakar setelah dibunuh, dilansir AFP Minggu (27/9/2020).

Kantor berita KCNA mengutip pejabat Korea Utara menyatakan insiden yang terjadi di perairan "begitu mengerikan sehingga seharusnya tak terjadi".

Pyongyang kemudian menegaskan, mereka akan segera membentuk tim pencari sendiri untuk membantu Korsel dalam menemukan mayat itu.

Pejabat anonim itu menerangkan, jika jasad itu sudah ditemukan, mereka akan segera mengurus prosedur pengembalian ke Korea Selatan.

Karena itu, si pejabat kemudian menekankan agar "Negeri Ginseng" tidak coba-coba melintasi teriroi mereka dalam menemukan mayat itu.

"Kami tidak pernah ingin wilayah kami dimasuki, dan kami sangat serius memperingatkan ini. Jika dilanggar, maka bisa berdampak ke insiden serius lainnya," ancam pejabat itu.

Pada Sabtu (26/9/2020), Seoul menyerukan kepada "saudaranya" itu untuk menyelidiki pelakunya, dan siap bergabung jika diminta.

Adapun Korea Utara merespons melalui pernyataan maaf Kim Jong Un. Sebuah momen langka di mana relasi dua Korea tengah merenggang.

Penyebabnya adalah upaya denuklirisasi yang dilakukan Utara, Selatan, maupun Amerika Serikat (AS) yang menemui jalan buntu.

Baca juga: Kim Jong Un Minta Maaf soal Pejabat Korsel yang Ditembak dan Dibakar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

Global
Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Global
Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Global
Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Global
Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Global
Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Global
Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Global
Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Global
Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Global
Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com