Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Bantah Telah Membohongi Warga Amerika, Setelah Pengakuannya soal Virus Corona

Kompas.com - 11/09/2020, 10:59 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

Trump kemudian menjelaskan kepada Woodward bahwa dia ingin menghindari kepanikan. Namun, langkahnya meredam kepanikan gagal.

Pengakuannya yang tidak memberitahu tentang kebenaran virus corona justru memicu kemarahan warga Amerika.

Baca juga: Trump: Kim Jong Un Beritahu Saya Cara Dia Bunuh Pamannya Sendiri

Para kritikus dengan cepat kembali menyoroti pernyataan Trump yang beragam dari tahap awal pandemi terjadi, di mana ia mengatakan kepada publik bahwa virus corona tidak lebih buruk dari flu biasa, dan dengan mudah diprediksi akan "menghilang" dalam waktu singkat.

"Dia tahu betapa mematikannya itu," kata Biden pada Rabu.

"Dia berbohong kepada rakyat Amerika. Dia secara sadar dan rela berbohong tentang ancaman yang ditimbulkannya terhadap negara selama berbulan-bulan," komentar Biden.

Tidak bisa melawan

Trump biasanya melawan kritik dengan menyalahkan apa yang dia sebut "berita palsu" dan mengklaim bahwa sumber tanpa nama yang biasa digunakan dalam pelaporan Gedung Putih. Namun, kali ini tidak bisa demikian.

Melawan si pembawa pesan tidak akan berhasil dalam kasus Rage.

Baca juga: Trump: Kim Jong Un Sebut Barack Obama A**hole

Pengungkapan sebagian besar bergantung pada Trump sendiri dan Woodward, yang terkenal karena menjatuhkan Richard Nixon dalam skandal Watergate, yang juga telah menerbitkan rekamannya.

Menyikapi tindakan Woodward, pada Kamis Trump mengunggah pesan dalam Twitter bahwa jika reporter legendaris berpikir bahwa kutipan itu "sangat buruk atau berbahaya, mengapa dia tidak segera melaporkannya dalam upaya menyelamatkan nyawa?"

"Karena dia tahu itu jawaban yang baik dan tepat. Tenang, jangan panik!" kata Trump.

Namun, mengapa Trump memberi Woodward begitu banyak akses pada tahun pemilihan, adalah pertanyaan yang diajukan banyak orang di Washington.

Reporter tersebut mendapat 18 wawancara dengan presiden dan sepenuhnya pernyataan terbuka yang direkam.

"Saya melakukannya karena penasaran," adalah penjelasan Trump pada Kamis.

Baca juga: Trump Akui Sengaja Mengecilkan Ancaman dari Virus Corona

Menurut sekretaris pers Gedung Putih Kayleigh McEnany, Trump melanjutkan "karena dia adalah presiden paling transparan dalam sejarah."

Trump, yang memiliki pengalaman karir panjang dalam penjualan dan tampil di televisi, memang telah mencatatkan rekor baru untuk sejumlah konferensi pers dan sesi tanya jawab dadakan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Namun, pertunjukan itu sering membuat stafnya sendiri kewalahan dalam menangani dampak persoalannya, seperti ketika Trump melontarkan ide untuk kemungkinan pemutih digunakan dalam menyuntik pasien Covid-19.

Dalam putaran final sebelum hari pemilihan 3 November, para pembantu dan sekutu kemenangan Trump kembali gigit jari.

"Sejujurnya, akses (Woodward) ke Gedung Putih mungkin adalah sesuatu yang tidak akan saya rekomendasikan seandainya saya menjadi kepala staf sejak awal," kata kepala staf Trump saat ini, Mark Meadows, kepada Fox News.

Karl Rove, ketua kampanye Partai Republik di era George W. Bush, memberikan peringatan kepada sang petahana, "Jika presiden tidak fokus...penghuni Oval Office akan berubah (Trump kalah)."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com