WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Jessica Krug dilaporkan melewatkan pemakaman ibunya sendiri pada 2013.
Sekarang anggota keluarganya berasumsi bahwa profesor itu tidak menghadiri prosesi itu karena dia tidak ingin ketahuan berpura-pura menjadi wanita kulit hitam.
Ibu Jessica Krug, Sherry Krug, meninggal pada usia 65 tahun di Albany setelah menderita pneumonia sebagaimana dilansir dari New York Post, Sabtu (5/9/2020).
“Itu adalah hal yang mengerikan untuk dilakukan. Dia bahkan tidak memberikan alasan apa pun,” kata seorang kerabat keluarga kepada Daily Mail.
Jessica Krug bahkan dilaporkan juga tidak mengunjungi ibunya yang sakit di rumah sakit.
Baca juga: Profesor yang Akui Berpura-pura jadi Orang Afro-Amerika Dipastikan Tidak Mengajar Semester Ini
Krug adalah seorang profesor sejarah Afrika di George Washington University di Washington DC, Amerika Serikat (AS).
Krug mengakui bahwa selama ini dia berpura-pura menjadi orang keturunan Afro-Amerika.
Oleh karena itu, dia dipastikan tidak akan mengajar di Kelas Musim Gugur oleh pihak universitas tempatnya bekerja.
Krug telah berpura-pura menjadi orang Afro-Amerika selama bertahun-tahun dan menyatakan diri sebagai orang kulit hitam.
Koleganya di fakultas mengatakan bahwa Krug seharusnya mengundurkan diri atau dicopot dari jabatannya.
Baca juga: Profesor Ini Mengaku Pura-pura jadi Orang Keturunan Afro-Amerika
Kerabat keluarga tersebut mengaku keluarganya tetap bangga dengan prestasi akademisnya. Namun di waktu yang sama bersedih karena kurangnya kontak dengannya.
Mereka tidak tahu bahwa dia berpura-pura menjadi wanita kulit hitam sampai mereka dihubungi oleh wartawan pekan ini.
"Terakhir kali aku melihatnya, dia (berambut) pirang. Dan suaranya (aksen) itu menarik. Aku tidak tahu apakah dia berakting tapi suaranya tidak seperti yang pernah kudengar sebelumnya,” sambung dia.
Krug dibesarkan dalam keluarga kulit putih Yahudi di Kansas City, Missouri, AS.
Sebagian anggota keluarga mengaku khawatir apa terjadi dengannya di tengah insiden rasialisme yang meluas di AS.
Baca juga: Akurat sejak 1984, Profesor Sejarah Ini Prediksi Trump Bakal Kalah di Pilpres AS