Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profesor Ini Mengaku Pura-pura jadi Orang Keturunan Afro-Amerika

Kompas.com - 04/09/2020, 12:15 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber BBC

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Jessica Krug, seorang profesor dari Universitas George Washington mengatakan dia berbohong soal dirinya sebagai 'orang kulit hitam'.

Melansir BBC, seorang akademisi AS yang karyanya berfokus pada Afrika dan diaspora Afrika mengatakan dia berbohong tentang menjadi orang kulit hitam.

Jessica Krug mengakui bahwa dia sebenarnya adalah seorang wanita Yahudi kulit putih dari kota Kansas.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Terbunuhnya Malcolm X, Tokoh Nasionalis Afro-Amerika

"Saya telah membangun hidup saya di atas kebohongan anti-Hitam yang kejam, dan saya telah berbohong dalam setiap napas yang saya ambil," tulisnya.

Kasusnya sangat mirip dengan Rachel Dolezal, seorang aktivis ras kulit putih yang mengaku berkulit hitam.

Dolezal pertama kali menjadi berita utama pada 2015 ketika orang tuanya mengungkap bahwa dia berkulit putih.

Baca juga: Chadwick Boseman Black Panther dalam Jajaran 300 Artis Pendukung Black Lives Matter

Mantan aktivis hak-hak sipil dan instruktur studi Afrika Jessica Krug itu telah berpura-pura menjadi orang Afro-Amerika selama bertahun-tahun, mengatakan dia "diidentifikasi sebagai orang kulit hitam".

Menulis dalam unggahan di platform Medium yang diterbitkan pada Kamis, Jessica Krug mengatakan dia telah salah mengasumsikan identitas "yang tidak berhak saya klaim: pertama sebagai orang kulit hitam dari Afrika Utara, kemudian orang kulit hitam keturunan AS dan kemudian orang kulit hitam Karibia keturunan Bronx."

Dia menggambarkan perilaku ini sebagai "lambang kekerasan, pencurian dan perampasan, dari berbagai cara di mana orang non-kulit hitam terus menggunakan dan menyalahgunakan identitas dan budaya kulit hitam", menambahkan bahwa dia terus berpura-pura bahkan dalam hubungan pribadinya.

Dia menjadikan masalah kesehatan mental dan trauma sebagai alasan dia berbohong meskipun dia mengatakan bahwa itu bukanlah sesuatu yang pantas untuk dijadikan alasan.

Baca juga: American Airlines Diskriminatif, Warga Afro-Amerika Diminta Hati-hati

Unggahan Krug tidak memberikan alasan atas keputusannya mengakui kebohongan. Namun, seorang pria penulis skenario Hari Ziyad mengatakan kalau Krug mengakui kebohongannya "karena dia telah ketahuan".

"Jess Krug adalah seseorang yang saya panggil teman sampai pagi ini ketika dia menelepon saya untuk mengakui semua yang tertulis di sini. Dia tidak melakukannya karena kebajikan," tulis pria itu di Twitter.

Menurut laporan media, Krug juga menggunakan nama Jessica La Bombalera sebagai aktivis.

Dalam satu video yang diunggah awal tahun ini, dia mencaci warga kulit putih New York karena gagal "memberikan waktu mereka untuk penduduk asli New York berkulit Hitam dan Coklat".

Universitas George Washington, tempat Krug mengajar mata kuliah di Afrika, Karibia, dan sejarah diaspora, mengatakan pihaknya "mengetahui" unggahan Krug di Medium tetapi tidak dapat berkomentar lebih lanjut tentang kasus tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com