Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profesor Ini Sampai Hati Lewatkan Pemakaman Ibunya, Diduga untuk Muluskan Kebohongan

Kompas.com - 05/09/2020, 21:14 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Jessica Krug dilaporkan melewatkan pemakaman ibunya sendiri pada 2013.

Sekarang anggota keluarganya berasumsi bahwa profesor itu tidak menghadiri prosesi itu karena dia tidak ingin ketahuan berpura-pura menjadi wanita kulit hitam.

Ibu Jessica Krug, Sherry Krug, meninggal pada usia 65 tahun di Albany setelah menderita pneumonia sebagaimana dilansir dari New York Post, Sabtu (5/9/2020).

“Itu adalah hal yang mengerikan untuk dilakukan. Dia bahkan tidak memberikan alasan apa pun,” kata seorang kerabat keluarga kepada Daily Mail.

Jessica Krug bahkan dilaporkan juga tidak mengunjungi ibunya yang sakit di rumah sakit.

Baca juga: Profesor yang Akui Berpura-pura jadi Orang Afro-Amerika Dipastikan Tidak Mengajar Semester Ini

Krug adalah seorang profesor sejarah Afrika di George Washington University di Washington DC, Amerika Serikat (AS).

Krug mengakui bahwa selama ini dia berpura-pura menjadi orang keturunan Afro-Amerika.

Oleh karena itu, dia dipastikan tidak akan mengajar di Kelas Musim Gugur oleh pihak universitas tempatnya bekerja.

Krug telah berpura-pura menjadi orang Afro-Amerika selama bertahun-tahun dan menyatakan diri sebagai orang kulit hitam.

Koleganya di fakultas mengatakan bahwa Krug seharusnya mengundurkan diri atau dicopot dari jabatannya.

Baca juga: Profesor Ini Mengaku Pura-pura jadi Orang Keturunan Afro-Amerika

Kerabat keluarga tersebut mengaku keluarganya tetap bangga dengan prestasi akademisnya. Namun di waktu yang sama bersedih karena kurangnya kontak dengannya.

Mereka tidak tahu bahwa dia berpura-pura menjadi wanita kulit hitam sampai mereka dihubungi oleh wartawan pekan ini.

"Terakhir kali aku melihatnya, dia (berambut) pirang. Dan suaranya (aksen) itu menarik. Aku tidak tahu apakah dia berakting tapi suaranya tidak seperti yang pernah kudengar sebelumnya,” sambung dia.

Krug dibesarkan dalam keluarga kulit putih Yahudi di Kansas City, Missouri, AS.

Sebagian anggota keluarga mengaku khawatir apa terjadi dengannya di tengah insiden rasialisme yang meluas di AS.

Baca juga: Akurat sejak 1984, Profesor Sejarah Ini Prediksi Trump Bakal Kalah di Pilpres AS

“Jika dia ingin menghubungi kami, pulang ke rumah, kami tidak akan pernah mengatakan tidak,” kata dia.

Namun anggota keluarga lain tidaklah begitu pemaaf. Kakak ipar Krug mengatakan kepada CNN bahwa dia tidak pernah lagi bertemu Krug.

Krug, kata dia, telah terasing dari saudara laki-lakinya selama 20 tahun. Dia menyatakan bahwa Krug tidak diterima lagi di rumah mereka.

“Nama belakang kami ternoda, dan yang ingin saya dan suami saya lakukan hanyalah menangis sekarang. Saya hanya bisa membayangkan ayah mertua saya berguling-guling di kuburnya," kata dia.

Orang tua Krug bercerai ketika dia masih kecil. Ayah Krug meninggal di Las Vegas pada 2017.

Baca juga: Berkumpul untuk Pawai Hak Sipil Kulit Hitam, Massa Orasikan Kebrutalan Polisi Kulit Putih

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Global
Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Global
Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Global
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com