Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kim Yo Jong Menghilang, Diduga Dia Dianggap Ancaman oleh Kim Jong Un

Kompas.com - 31/08/2020, 10:28 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

SEOUL, KOMPAS.com - Spekulasi baru muncul terkait menghilangnya Kim Yo Jong, di mana dia diduga dianggap ancaman oleh kakaknya sendiri, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.

Berdasarkan pemberitaan sebelumnya di Sememanjung Korea, Kim adik kali terakhir muncul dalam publikasi Pyongyang pada 27 Juli lalu.

Sejak kabar bahwa Kim Jong Un mengalami koma pada April lalu, adiknya kini lebih sering muncul ke publik dan berbicara atas nama sang kakak.

Baca juga: Setelah Kakaknya, Kim Jong Un, Giliran Kim Yo Jong yang Menghilang dari Publik

Tetapi, kini Kim mulai muncul di mana dia dikelilingi oleh sejumlah pejabat Korea Utara, sementara sang adik tak diketahu di mana rimbanya.

Oleh media internasional, dia kini dianggap sebagai "orang nomor dua", memunculkan spekulasi dia kini dianggap ancaman oleh kakaknya.

Profesor Nam Sung-wook dari Universitas Korea kepada Chosun Ilbo berujar, di masa lalu seseorang akan disingkirkan jika dia dianggap orang nomor dua.

"Tidak boleh ada kekuatan yang setara, meski Kim Yo Jong bisa dikatakan merupakan anggota keluarga," jelas Profesor Nam dikutip Daily Mirror Minggu (30/8/2020).

Dia menerangkan, tidak menutup kemungkinan bahwa sang adik memutuskan undur diri atas inisiatif sendiri setelah dianggap terlalu sering muncul.

Kim sendiri bisa dikatakan tidak punya banyak rival, mengingat pada awal kekuasaannya, dia mengeksekusi orang-orang seperti pamannya, Jang Song Thaek.

Jang disebut merupakan pemimpin de-facto Korea Utara ketika ayah Kim, Kim Jong Il, jatuh sakit sebelum meninggal pada 2011.

Baca juga: Sumber Korsel Sebut Kim Yo Jong Kemungkinan Telah Ambil Alih Kuasa Korut Saat Ini

Dua tahun setelah Kim naik takhta, Jang menghilang, di mana Pyongyang kemudian menyatakan bahwa dia "lebih buruk dari anjing".

Sang paman kemudian dituding berusaha menggamit kekuasaan negara penganut ideologi Juche tersebut menggunakan "cara yang sangat berdosa".

Sebuah laporan yang belum terkonfirmasi menyatakan seluruh keluarga Jang juga dieksekusi sebagai upaya Kim Jong Un mengeliminasi rivalnya.

Lee Sung-yoon, profesor di Tufts University’s Fletcher School of Law and Diplomacy mengatakan, jelas Kim Yo Jong kini dipersiapkan untuk kekuasaan.

Dikutip New York Post, Profesor Lee menjelaskan tidak seperti kakaknya, Kim adik berusaha membangun reputasinya sebagai orang yang kejam.

"Dia kemungkinan bakal berusaha membuktikan dirinya lebih berbahaya dan tiran daripada kakak, ayah, bahkan kakeknya sendiri," paparnya.

Baca juga: Pakar Sebut jika Kim Yo Jong Berkuasa, Dia Bisa Lebih Buruk dari Kakaknya Kim Jong Un

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Abu Vulkanik Erupsi Gunung Ruang Sampai ke Malaysia

Abu Vulkanik Erupsi Gunung Ruang Sampai ke Malaysia

Global
Saat Tentara Ukraina Kecanduan Judi Online, Terlilit Utang, dan Jual Drone Militer...

Saat Tentara Ukraina Kecanduan Judi Online, Terlilit Utang, dan Jual Drone Militer...

Global
Rangkuman Hari Ke-979 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Jatuhkan Rudal ATACMS | Norwegia Percepat Bantuan ke Ukraina

Rangkuman Hari Ke-979 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Jatuhkan Rudal ATACMS | Norwegia Percepat Bantuan ke Ukraina

Global
China Kirim 2 Panda Zhu Yu dan Jin Xi ke Kebun Binatang Madrid

China Kirim 2 Panda Zhu Yu dan Jin Xi ke Kebun Binatang Madrid

Global
Mengapa Rencana Serangan Darat Israel ke Rafah di Gaza Begitu Dikecam?

Mengapa Rencana Serangan Darat Israel ke Rafah di Gaza Begitu Dikecam?

Global
Jerman Sambut Baik Keputusan Ekspor Senjata ke Israel

Jerman Sambut Baik Keputusan Ekspor Senjata ke Israel

Global
AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

Global
Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Global
[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

Global
Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com