Menurut lembar tuduhan, tujuan Manshaus adalah untuk "membunuh sebanyak mungkin orang Islan."
Saat menjalankan aksinya, Manshaus mengenakan rompi anti peluru dan helm yang dilengkapi kamera.
Sebelum menembaki masjid, pelaku lebih dulu membunuh adik tirinya yang berusia 17 tahun, Johanne Zhangjia Ihle-Hansen.
Baca juga: Tembaki Masjid dan Bunuh Saudara Tiri, Pria Norwegia Merasa Tidak Bersalah
Total empat peluru bersarang di tubuh adik perempuannya itu, dan jasadnya ditemukan di rumah mereka.
Motif penembakan Norwegia oleh Manshaus adalah rasialis dan terinspirasi oleh serangan di Christchurch, Selandia Baru.
Media Norwegia melaporkan bahwa Manshaus tidak menunjukkan penyesalan di ruang sidang.
Justru, ia menyatakan penyesalan karena "tidak dapat menimbulkan kerusakan lebih banyak."
Manshaus lalu dinyatakan bersalah dan dipenjara 21 tahun.
Baca juga: Philip Manshaus, Pelaku Serangan Masjid Norwegia, Dipenjara 21 Tahun
Pada 28 Mei 2020 seseorang menembaki masjid E Noor di Indianapolis, Amerika Serikat, di saat para jemaah merayakan akhir Ramadhan.
Menurut laporan Departemen Kepolisian Metropolitan Indianapolis, tembakan dilepaskan ke masjid yang berlokasi di Lafayette Road itu sekitar pukul 21.20 malam.
Indy Star memberitakan, laporan itu mengatakan dua orang di dalam masjid tidak terluka, tapi sebuah mobil rusak akibat tembakan.
Masjid saat itu ditutup karena pandemi virus corona, tetapi seorang saksi berkata ada 7-8 orang sedang shalat ketika peluru menembus jendela dan hampir mengenai beberapa jemaah.
Mohammed Chughtai yang menjadi imam di masjid menceritakan, dia mendengar 4 atau 5 suara tembakan.
"Kami kaget," kata Chughtai dikutip dari Indy Star.
"Kami selalu sangat ramah, selalu menjadi komunitas yang penuh kasih dengan semua orang"
Sementara itu Shamaas Hassan Nyazee selaku pimpinan masjid berujar, "Kami rasa itu jelas masjid kami yang jadi targetnya".
Baca juga: Usai Hagia Sophia, Turki Ubah Bekas Gereja Lainnya Jadi Masjid Lagi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.