Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Heroik Perawat Menolong Tunawisma Melahirkan di Pinggir Jalan

Kompas.com - 23/08/2020, 18:42 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

MANILA, KOMPAS.com - Lorrainne Pingol, seorang perawat berusia 29 tahun, tiba-tiba menghentikan langkahnya di jalan ketika dia sudah terlambat berangkat bekerja pada Selasa (18/8/2020).

Dia membantu seorang ibu tunawisma yang akan melahirkan di pinggir jalan.

Tanpa meletakkan tasnya, Pingol langsung menolong ibu itu. Setelah ia tiba-tiba dihentikan oleh petugas penyelamat setempat yang mengenali seragamnya sebagai seorang perawat.

Baca juga: Perawat Pahlawan Ini Kisahkan Momen Selamatkan 3 Bayi dari Ledakan Lebanon

Menurut informasi yang dilansir dari New York Post pada Rabu (19/8/2020), beberapa detik setelah proses melahirkan, seorang bayi perempuan lahir, tak jauh dari Osmeña Highway yang ramai di selatan Manila.

“Tidak ada orang lain yang membantu mereka kecuali saya pada saat itu, jadi saya membantu,” kata Pingol mengatakan kepada ABS-CBN News.

Baca juga: Ledakan Lebanon, Kisah Heroik Perawat Selamatkan 3 Bayi yang Baru Lahir

Perawat yang bekerja di sebuah organisasi pemeliharaan kesehatan (HMO) menyebut pengalaman tersebut sebagai “takdir”, bahwa dia berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat.

Atau mungkin itu sesuatu yang lebih besar dari itu. “Mungkin Tuhan benar-benar menginginkan saya untuk bangun terlambat, jadi saya bisa membantu ibu,” katanya.

Baca juga: Gara-gara Terinfeksi Covid-19, Perawat Ini Terkena Serangan Jantung dan Hilang Ingatan

Christian Jacinto, seorang anggota dewan desa yang juga memimpin tim penyelamat, mengatakan kepada media lokal setempat bahwa tidak satu pun dari tim penyelamat lokal, yang semuanya laki-laki, bisa membantu proses kelahiran.

Jucinto sangat bersyukur Pingol datang membantu, tidak hanya memotong tali pusar, tapi juga memastikan seluruh plasenta dikeluarkan dari rahim ibunya.

Baca juga: Video Viral Tunjukkan Kerja Keras Pekerja Medis

Pingol mengungkapan bahwa membantu persalinan ibu tunawisma itu adalah pengalaman pertama kalinya setelah satu dekade lalu, saat dia Far Eastern University di Manila.

Perawat yang mengidap leukemia pada 2013 ini mengatakan da sudah lama tidak membantu persalinan karena dia harus berhenti bekerja di rumah sakit, untuk menghindari gangguan lebih lanjut terhadap sistem kekebalannya.

Baca juga: Kenang Rekan yang Gugur karena Covid-19, Serikat Perawat AS Taruh 164 Pasang Sepatu

"Tetapi ketika tugas memanggil, Anda mendengarkan," katanya.

“Kami berjanji untuk menjadi orang Samaria yang baik,” kata Pingol.
“Di mana pun Anda berada, bahkan ketika Anda berada di luar pekerjaan, ketika ada yang membutuhkan Anda, atas nama kemanusiaan, Anda harus membantu karena Anda adalah seorang perawat,” lanjutnya.

Baik ibu dan bayinya sekarang dirawat di rumah sakit dalam keadaan baik setelah melahirkan secara mendadak, menurut CNN Filipina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com