KABUL, KOMPAS.com - Pihak berwenang di Afghanistan mengatakan, pada Jumat (14/8/2020) mereka mulai membebaskan 400 tahanan Taliban.
Pembebasan 400 tahanan itu adalah rintangan terakhir dalam peluncuran perundingan damai, yang telah tertunda lama antara kedua pihak.
Sekelompok 80 tahanan dibebaskan pada Kamis (13/8/2020), kata Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Javid Faisal.
Baca juga: Jelang Perundingan Damai, Afghanistan Bebaskan 400 Tahanan Taliban 2 Hari Lagi
Dalam twitnya ia menulis, pembebasan itu akan "mempercepat upaya pembicaraan langsung dan gencatan senjata nasional berkelanjutan".
The Government of the Islamic Republic of Afghanistan yesterday released 80 Taliban convicts out of the 400 that the Consultative Loya Jirga sanctioned for release to speed up efforts for direct talks and a lasting, nationwide ceasefire. https://t.co/3sALowcngz
— Javid Faisal (@Javidfaisal) August 14, 2020
Pembebasan para tahanan itu telah disetujui pada akhir pekan lalu dalam pertemuan ribuan tokoh termuka Afghanistan bernama "Loya Jirga".
Mereka dipanggil oleh Presiden Ashraf Ghani, setelah pihak berwenang awalnya menolak pembebasan para milisi, yang dituduh telah melakukan kejahatan berat termasuk serangan-serangan brutal yang menewaskan warga Afghanistan serta warga negara asing.
Baca juga: 400 Tahanan Taliban Segera Bebas, Perdamaian dengan Afghanistan di Depan Mata
Afghanistan dan Taliban mengatakan, mereka siap memulai pembicaraan damai di Doha, Qatar, dalam beberapa hari ke depan setelah para tahanan dibebaskan.
Para tahanan yang dibebaskan itu termasuk sekitar 44 pemberontak yang diperhatikan khusus oleh Amerika Serikat (AS) dan negara-negara lainnya, atas peran mereka dalam serangan tingkat tinggi.
Sebelumnya pada Kamis (13/8/2020) Ghani telah memperingatkan, pembebasan para tahanan itu adalah "bahaya" bagi dunia.
Baca juga: Tokoh Terkemuka Afghanistan Sepakat Bebaskan 400 Milisi Taliban, Ada Apa?
"Sampai dengan masalah ini, ada konsensus tentang keinginan untuk berdamai tetapi tidak tentang pengorbanannya," ucap Ghani dalam konferensi video yang diadakan oleh sebuah lembaga konsultan AS.
"Kami sekarang telah membayar cicilan besar untuk biaya itu, dan itu berarti perdamaian akan memiliki konsekuensi," tambahnya.
Menurut Ghani, pembebasan "penjahat kelas kakap" dan pengedar narkoba "kemungkinan besar akan menimbulkan bahaya baik bagi kami maupun bagi (Amerika) dan dunia."
Baca juga: Tak Mau Berdamai, ISIS Mulai Rekrut Milisi Taliban
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.