Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Perundingan Damai, Afghanistan Mulai Bebaskan 400 Tahanan Taliban

Kompas.com - 15/08/2020, 07:50 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

KABUL, KOMPAS.com - Pihak berwenang di Afghanistan mengatakan, pada Jumat (14/8/2020) mereka mulai membebaskan 400 tahanan Taliban.

Pembebasan 400 tahanan itu adalah rintangan terakhir dalam peluncuran perundingan damai, yang telah tertunda lama antara kedua pihak.

Sekelompok 80 tahanan dibebaskan pada Kamis (13/8/2020), kata Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Javid Faisal.

Baca juga: Jelang Perundingan Damai, Afghanistan Bebaskan 400 Tahanan Taliban 2 Hari Lagi

Dalam twitnya ia menulis, pembebasan itu akan "mempercepat upaya pembicaraan langsung dan gencatan senjata nasional berkelanjutan".

Pembebasan para tahanan itu telah disetujui pada akhir pekan lalu dalam pertemuan ribuan tokoh termuka Afghanistan bernama "Loya Jirga".

Mereka dipanggil oleh Presiden Ashraf Ghani, setelah pihak berwenang awalnya menolak pembebasan para milisi, yang dituduh telah melakukan kejahatan berat termasuk serangan-serangan brutal yang menewaskan warga Afghanistan serta warga negara asing.

Baca juga: 400 Tahanan Taliban Segera Bebas, Perdamaian dengan Afghanistan di Depan Mata

Afghanistan dan Taliban mengatakan, mereka siap memulai pembicaraan damai di Doha, Qatar, dalam beberapa hari ke depan setelah para tahanan dibebaskan.

Para tahanan yang dibebaskan itu termasuk sekitar 44 pemberontak yang diperhatikan khusus oleh Amerika Serikat (AS) dan negara-negara lainnya, atas peran mereka dalam serangan tingkat tinggi.

Sebelumnya pada Kamis (13/8/2020) Ghani telah memperingatkan, pembebasan para tahanan itu adalah "bahaya" bagi dunia.

Baca juga: Tokoh Terkemuka Afghanistan Sepakat Bebaskan 400 Milisi Taliban, Ada Apa?

"Sampai dengan masalah ini, ada konsensus tentang keinginan untuk berdamai tetapi tidak tentang pengorbanannya," ucap Ghani dalam konferensi video yang diadakan oleh sebuah lembaga konsultan AS.

"Kami sekarang telah membayar cicilan besar untuk biaya itu, dan itu berarti perdamaian akan memiliki konsekuensi," tambahnya.

Menurut Ghani, pembebasan "penjahat kelas kakap" dan pengedar narkoba "kemungkinan besar akan menimbulkan bahaya baik bagi kami maupun bagi (Amerika) dan dunia."

Baca juga: Tak Mau Berdamai, ISIS Mulai Rekrut Milisi Taliban

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com