Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Wilayah Spanyol Berlaku Larangan Merokok untuk Mengendalikan Penyebaran Covid-19

Kompas.com - 14/08/2020, 12:09 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Daily Mail

MADRID, KOMPAS.com - Sebuah wilayah di Spanyol telah memberlakukan larangan merokok di tempat umum terbuka ketika social distancing dinilai tidak cukup dapat menjamin pengendalian penyebaran virus corona.

Melansir Daily Mail pada Kamis (13/8/2020), larangan merokok di tempat umum terbuka itu mulai di berlakukan pada Kamis kemarin di wilayah barat laut Spanyol di Galicia, dengan daerah lain mempertimbangkan aturan serupa untuk mengendalikan penyebaran virus corona.

Berdasarkan UU yang disetujui oleh pemerintah daerah Galicia pada Rabu malam dan mulai berlaku tengah malam, menyebutkan bahwa melepas masker untuk merokok di depan umum tidak diperbolehkan, jika tidak memungkinkan untuk menjaga jarak 2 meter antara orang-orang.

Baca juga: Dalam Sehari, Selandia Baru Laporkan 14 Kasus Virus Corona

Langkah tersebut didukung oleh penelitian dari kementerian kesehatan Spanyol, yang bulan lalu menemukan fakta bahwa merokok dapat menyebarkan virus corona, karena orang mengeluarkan droplet ketika mereka menghembuskan asap.

Selain itu, virus dapat menyebar ketika seseorang membuka masker untuk menghisap rokok, dan dengan menyentuh rokok sebelum membawanya ke mulut.

Di seluruh Spanyol, kecuali di Kepulauan Canary, diwajibkan menggunakan masker di semua ruang publik di luar dan dalam ruangan.

Baca juga: Keterujian Rendah, Vaksin Virus Corona Asal Rusia Miliki Beragam Efek Samping

Perkumpulan Epidemiologi Spanyol pada Juli menyerukan larangan merokok di luar ruangan, dengan alasan ada risiko bahwa perokok terinfeksi Covid-19, tetapi tanpa gejala "dapat mengeluarkan droplet" yang mengandung virus "yang membahayakan populasi tidak perokok".

Larangan merokok adalah yang pertama dari jenisnya di Spanyol dan merupakan bagian dari serangkaian tindakan baru yang diberlakukan oleh otoritas Galicia, yang terkenal sebagai tujuan peziarah yang mendaki di sepanjang Camino de Santiago, untuk mengendalikan penyebaran virus corona.

Selain itu, otoritas Galicia juga telah memerintahkan penutupan bar dan klub malam dan membatasi jumlah orang yang dapat mengunjungi toko pada saat bersamaan.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] 5,7 Miliar Calon Vaksin Corona Sudah Dipesan di Seluruh Dunia | Joe Biden Pilih Senator Kamala Harris sebagai Cawapres Melawan Trump

Pejabat di wilayah lain, seperti Madrid, wilayah selatan Andalusia, serta di wilayah tengah Castilla y Leon, dan Castilla La Mancha, mengatakan mereka sedang mempertimbangkan larangan merokok serupa.

Sistem pemerintahan Spanyol yang sangat terdesentralisasi membuat daerah bertanggung jawab atas perawatan kesehatan, yang mengarah ke berbagai tindakan untuk mengendalikan virus corona di seluruh negeri berpenduduk 47 juta orang itu.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pengguna tembakau cenderung lebih rentan terhadap infeksi virus corona dan dapat meningkatkan kemungkinan penularan penyakit karena melibatkan kontak jari dengan bibir.

Baca juga: Ayah dan Anak Dokter Ini Meninggal karena Terkena Virus Corona

Sementara, larangan merokok dipuji oleh banyak ahli medis, dan beberapa mempertanyakan keefektifannya.

"Belum ada cukup informasi ilmiah yang kuat untuk menunjukkan bahwa di ruang terbuka, asap tembakau dapat menularkan penyakit," kata Fernando Garcia, seorang ahli epidemiologi di Institut Kesehatan Carlos III, kepada AFP.

Garcia melanjutkan, "Untuk mengambil tindakan ekstrem ketika tidak ada cukup bukti, saya pikir itu agak tidak proporsional."

Baca juga: Liburan Musim Panas Presiden Perancis di Tengah Lonjakan Kasus Covid-19

Dengan 30 kasus per 100.000 penduduk, wilayah Galicia memiliki tingkat prevalensi virus corona terendah di Spanyol, yang memiliki hampir 330.000 kasus terinfeksi virus corona, jumlah tertinggi di Eropa Barat.

Larangan merokok muncul saat negara itu bergulat dengan tingkat infeksi terburuk di Eropa Barat. Spanyol sekarang memiliki total 376.864 kasus virus corona yang dikonfirmasi, dan 28.579 kematian karenanya.

Spanyol mengkonfirmasi 44.400 kasus virus corona baru selama 14 hari terakhir saja, dibandingkan dengan hanya 4.700 kasus baru yang didaftarkan oleh Italia, dengan 60 juta penduduk, yang merupakan negara Eropa pertama yang diguncang oleh virus tersebut.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Eropa Hampir 3,7 Juta Kasus, WHO Sebut Beberapa Faktornya

Namun, Spanyol masih dalam kondisi yang baik dibandingkan dengan banyak negara di Amerika, di mana penyebarannya tampaknya tidak terkendali di Amerika Serikat (AS), Meksiko, dan beberapa negara Amerika Selatan.

Sementara itu, jumlah pasien rawat inap dengan Covid-19 telah berlipat 4 di Spanyol sejak awal Juli, ketika kasus-kasus menurun drastis, setelah lockdown ketat yang dapat menghentikan gelombang pertama virus corona yang telah mendorong sistem perawatan kesehatan ke titik puncak.

Pada Selasa, kementerian Spanyol melaporkan 805 orang di seluruh negeri dirawat di rumah sakit selama 7 hari terakhir.

Separuh dari 64 orang yang tewas selama seminggu sebelumnya berasal dari Aragon, wilayah di sekitar Zaragoza.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com