Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Lebanon: Investigasi Internasional Terhadap Ledakan di Beirut Buang-buang Waktu

Kompas.com - 09/08/2020, 18:16 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Al Arabiya

BEIRUT, KOMPAS.com – Presiden Lebanon Michel Aoun mengatakan bahwa investigasi internasional terhadap penyelidikan ledakan di Ibu Kota Lebanon, Beirut, tidaklah diperlukan.

Dia menganggap penyelidikan internasional terhadap ledakan di Beirut buang-buang waktu sebagaimana dilansir dari Al Arabiya, Minggu (9/8/2020).

“Tujuan dari seruan untuk penyelidikan internasional dalam kasus (ledakan) di pelabuhan adalah untuk membuang waktu,” kantor media kepresidenan mengutip ucapan Aoun.

Dia menambahkan pengadilan harus bergerak cepat untuk mengidentifikasi pelaku yang terkait dengan bencana ledakan di Beirut.

Baca juga: Demonstrasi Pecah Setelah Ledakan di Beirut, PM Lebanon Janjikan Pemilu Dini

Sedikitnya 158 orang tewas dan lebih dari 6.000 lainnya terluka akibat ledakan di kawasan pelabuhan Beirut tersebut.

Dugaan penyebab ledakan yang terjadi pada Selasa (4/8/2020) tersebut adalah 2.750 ton amonium nitrat yang disimpan di dalam gudang.

Ledakan tersebut telah sangat destruktif yang menyebabkan sekitar 300.000 orang di Beirut kehilangan tempat tinggalnya.

Diberitakan sebelumnya Para pengunjuk rasa menyerbu kantor-kantor penting di Beirut pada Sabtu (8/8/2020).

Baca juga: Akankah Presiden Perancis Mengembalikan Kedudukan Kolonial di Lebanon?

Ratusan orang berkumpul di jalan-jalan Beirut, memegang spanduk bertuliskan "revolusi ibu kota" dan "Beirut adalah kota demiliterisasi" dan menyerukan pemerintah untuk mengundurkan diri.

Sementara itu di jalanan menuju gedung parlemen, para pemuda melemparkan batu ke arah pasukan keamanan yang menanggapinya dengan gas air mata.

Pemandangan seperti itu kerap terlihat di Lebanon sejak Oktober 2019. Ribuan pria dan wanita turun lagi ke jalan usai demonstrasi panjang selama berbulan-bulan.

Mereka membawa foto korban ledakan dan spanduk bertuliskan nama-nama korban.

Baca juga: Buntut Ledakan Beirut, Segudang Borok Lebanon Terkuak

Para pengunjuk rasa juga menuntut pemerintah mendapat hukuman yang sama dengan nasib 158 korban tewas akibat ledakan di Beirut.

Warga Lebanon sudah terpuruk akibat krisi ekonomi dan ledakan pada Selasa menambah bumbu amarah mereka.

Krisis politik Lebanon yang memburuk dalam beberapa dekade terakhir menjerumuskan hampir setengah populasi negara itu ke dalam jurang kemiskinan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Abu Vulkanik Erupsi Gunung Ruang Sampai ke Malaysia

Abu Vulkanik Erupsi Gunung Ruang Sampai ke Malaysia

Global
Saat Tentara Ukraina Kecanduan Judi Online, Terlilit Utang, dan Jual Drone Militer...

Saat Tentara Ukraina Kecanduan Judi Online, Terlilit Utang, dan Jual Drone Militer...

Global
Rangkuman Hari Ke-979 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Jatuhkan Rudal ATACMS | Norwegia Percepat Bantuan ke Ukraina

Rangkuman Hari Ke-979 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Jatuhkan Rudal ATACMS | Norwegia Percepat Bantuan ke Ukraina

Global
China Kirim 2 Panda Zhu Yu dan Jin Xi ke Kebun Binatang Madrid

China Kirim 2 Panda Zhu Yu dan Jin Xi ke Kebun Binatang Madrid

Global
Mengapa Rencana Serangan Darat Israel ke Rafah di Gaza Begitu Dikecam?

Mengapa Rencana Serangan Darat Israel ke Rafah di Gaza Begitu Dikecam?

Global
Jerman Sambut Baik Keputusan Ekspor Senjata ke Israel

Jerman Sambut Baik Keputusan Ekspor Senjata ke Israel

Global
AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

Global
Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Global
[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

Global
Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com