Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapten Kapal Rhosus: Majikan Rakus Paksa Ambil Kargo Tambahan di Beirut

Kompas.com - 07/08/2020, 13:25 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Reuters

MOSKWA, KOMPAS.com - Kapten kapal MV Rhosus yang bertugas saat muatan 2.750 ton amonium nitrat disita otoritas pelabuhan berkata, majikan kapal rakus.

Kapal MV Rhosus diperintahkan memutar ke Beirut karena persoalan finansial, dan diminta mengangkut kargo tambahan demi menambal kekurangan dana.

"Mereka (majikan) rakus," kata Boris Prokoshev kapten kapal MV Rhosus pada 2013, dikutip dari Reuters Jumat (7/8/2020).

Baca juga: Eks Kapten Kapal Rhosus Sebut Ledakan di Pelabuhan Beirut Kesalahan Pemerintah Lebanon

Prokoshev berkata, kapal itu membawa 2.750 ton bahan kimia dari Georgia ke Mozambik, yang sangat mudah terbakar.

Kapal kemudian diperintahkan memutar ke Beirut untuk memuat beberapa alat berat, guna diantar ke Pelabuhan Aqaba di Yordania.

Rencananya setelah berlabuh di Yordania, kapal Rhosus baru bisa berangkat lagi ke tujuan semula di Afrika, di mana amonium nitrat itu akan dikirim ke pabrik bahan peledak.

Namun pada akhirnya kapal itu tak pernah meninggalkan Beirut. Mereka gagal memuat kargo tambahan setelah berulang kali mencoba.

Baca juga: Eks Kapten Kapal Rhosus yang Bawa 2.750 Ton Amonium Nitrat Kaget Soal Ledakan di Lebanon

Situasi diperparah dengan perselisihan panjang mengenai biaya pelabuhan.

"Itu tidak mungkin (dilakukan)," kata Prokoshev (70) tentang muatan kargo ekstra tersebut.

"Itu bisa menghancurkan seisi kapal dan saya berkata tidak," katanya kepada Reuters melalui telepon rumahnya di Sochi, Rusia.

Kapten dan pengacara untuk beberapa kreditur menuduh majikan sengaja meninggalkan kapal dan membiarkannya ditahan.

Beberapa bulan kemudian karena alasan keamanan, muatan amonium nitrat diturunkan dan disimpan di gudang dermaga.

Baca juga: Ledakan Lebanon, Kisah Heroik Perawat Selamatkan 3 Bayi yang Baru Lahir

Pada Selasa (4/8/2020) waktu setempat, timbunan itu terbakar dan meledak tidak jauh dari area permukiman kota.

Ledakan dahsyat itu menewaskan sedkitnya 145 korban jiwa dan melukai 5.000 orang. Lebih dari 500.000 orang kehilangan tempat tinggal, karena bangunan-bangunan kini rata dengan tanah.

Seandainya tidak mengambil kargo tembahan, kapal itu mungkin bisa beranjak dari Beirut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com