Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karena Defisit hingga Pandemi, Wajah Metropolitan New York City Kini Dihiasi Tumpukan Sampah

Kompas.com - 01/08/2020, 18:43 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

NEW YORK CITY, KOMPAS.com - New York City, salah satu kota metropolitan Amerika Serikat kini berubah dihiasi tumpukan sampah yang bau, bangkai tikus, dan rakun yang berkeliaran.

Banyak foto-foto yang tersebar memperlihatkan tumpukan sampah di sekitar tepi jalanan kota. Ada kantong-kantong sisa makanan, kaleng, dan botol yang ditumpuk tinggi di trotoar atau meluap keluar dari keranjang sampah.

Tidak hanya sampah, di sana juga terlihat ada bangkai tikus dan rakun yang terlihat memanjat keluar dari tong sampah.

Melansir Daily Mail pada Jumat (31/7/2020), pemandangan itu terjadi setelah Balai Kota memangkas 106 juta dollar AS (Rp 1,6 triliun) dari anggaran departemen sanitasi, sehingga mengurangi kapasitas pengangkutan tong sampah hingga 60 persen.

Baca juga: Dianggap Langgar Aturan Covid-19, Pesta Seks di New York Dibubarkan

Menurut Komisaris Sanitasi, Kathryn Garcia, kota ini menghadapi defisit anggaran yang sangat besar dan perlu melakukan pemotongan yang signifikan untuk menurunkan biaya.

"Kami memiliki pendapatan yang jauh lebih sedikit daripada yang kami dapatkan pada tahun fiskal sebelumnya," kata Garcia kepada CBS 2 New York.

Ia mengatakan tidak ada perubahan pada tong sampah di trotoar dan pengangkutan daur ulang. Garcia mengatakan masalahnya adalah selama pandemi virus corona lebih banyak sampah yang dihasilkan untuk diolah, daripada sebelum pandemi terjadi. 

"Truk-truk kami terisi sangat cepat ketika kami tiba di sekitar rute di beberapa lingkungan, karena orang-orang di rumah," katanya.

Baca juga: 39 Penembakan Warnai Perayaan HUT AS di New York City, 5 Orang Tewas

Adanya peningkatan hasil sampah, di satu sisi ada pemotongan anggaran sanitasi yang menyebabkan jumlah truk sampah yang bisa operasikan berkurang.

"Salah satu hal yang kami lakukan dengan berkurangnya jumlah truk sampah adalah dengan benar-benar melihat bagaimana kami mendistribusikan sampah-sampah itu," ujarnya.

"Kami mencoba untuk memastikan bahwa kami telah mendistribusikan semua tong sampah yang ada, dan mencocokkan layanan dengan jumlah tong sampah," lanjutnya.

Sementara ini, program pengumpulan sampah organik akan ditangguhkan selama satu tahun, dan para pejabat berencana untuk menghilangkan program pengumpulan sampah elektronik di tepi jalan.

Baca juga: Bertelanjang dan Tanpa Masker, Kaum Muda New York Berjemur di Central Park

Pembersihan jalan, yang telah ditangguhkan selama tiga bulan terakhir, akan kembali tetapi hanya akan dilakukan seminggu sekali, bukan dua kali seminggu.

Departemen ini juga mengurangi zona layanan untuk mengurangi populasi tikus sebesar 25 persen, dari penjemputan empat hari seminggu, menjadi penjemputan tiga hari seminggu.

Ditambah dengan adanya sejumlah restoran yang dibuka kembali untuk makan di tempat, membuat masalah tikus di tempat sampah menjadi meningkat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Global
Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Global
Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com