Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Karena Defisit hingga Pandemi, Wajah Metropolitan New York City Kini Dihiasi Tumpukan Sampah

NEW YORK CITY, KOMPAS.com - New York City, salah satu kota metropolitan Amerika Serikat kini berubah dihiasi tumpukan sampah yang bau, bangkai tikus, dan rakun yang berkeliaran.

Banyak foto-foto yang tersebar memperlihatkan tumpukan sampah di sekitar tepi jalanan kota. Ada kantong-kantong sisa makanan, kaleng, dan botol yang ditumpuk tinggi di trotoar atau meluap keluar dari keranjang sampah.

Tidak hanya sampah, di sana juga terlihat ada bangkai tikus dan rakun yang terlihat memanjat keluar dari tong sampah.

Melansir Daily Mail pada Jumat (31/7/2020), pemandangan itu terjadi setelah Balai Kota memangkas 106 juta dollar AS (Rp 1,6 triliun) dari anggaran departemen sanitasi, sehingga mengurangi kapasitas pengangkutan tong sampah hingga 60 persen.

Menurut Komisaris Sanitasi, Kathryn Garcia, kota ini menghadapi defisit anggaran yang sangat besar dan perlu melakukan pemotongan yang signifikan untuk menurunkan biaya.

"Kami memiliki pendapatan yang jauh lebih sedikit daripada yang kami dapatkan pada tahun fiskal sebelumnya," kata Garcia kepada CBS 2 New York.

Ia mengatakan tidak ada perubahan pada tong sampah di trotoar dan pengangkutan daur ulang. Garcia mengatakan masalahnya adalah selama pandemi virus corona lebih banyak sampah yang dihasilkan untuk diolah, daripada sebelum pandemi terjadi. 

"Truk-truk kami terisi sangat cepat ketika kami tiba di sekitar rute di beberapa lingkungan, karena orang-orang di rumah," katanya.

Adanya peningkatan hasil sampah, di satu sisi ada pemotongan anggaran sanitasi yang menyebabkan jumlah truk sampah yang bisa operasikan berkurang.

"Salah satu hal yang kami lakukan dengan berkurangnya jumlah truk sampah adalah dengan benar-benar melihat bagaimana kami mendistribusikan sampah-sampah itu," ujarnya.

"Kami mencoba untuk memastikan bahwa kami telah mendistribusikan semua tong sampah yang ada, dan mencocokkan layanan dengan jumlah tong sampah," lanjutnya.

Sementara ini, program pengumpulan sampah organik akan ditangguhkan selama satu tahun, dan para pejabat berencana untuk menghilangkan program pengumpulan sampah elektronik di tepi jalan.

Pembersihan jalan, yang telah ditangguhkan selama tiga bulan terakhir, akan kembali tetapi hanya akan dilakukan seminggu sekali, bukan dua kali seminggu.

Departemen ini juga mengurangi zona layanan untuk mengurangi populasi tikus sebesar 25 persen, dari penjemputan empat hari seminggu, menjadi penjemputan tiga hari seminggu.

Ditambah dengan adanya sejumlah restoran yang dibuka kembali untuk makan di tempat, membuat masalah tikus di tempat sampah menjadi meningkat.

Berdasarkan data kota yang ada, menunjukkan bahwa jumlah tikus meningkat menjadi 1.658 pada Juni 2020, yang sebelumnya kurang dari 1.000 pada April 2020.

Giacomo Romano, pemilik Ciccio, sebuah restoran Italia di Manhattan mengatakan kepada NBC New York bahwa tikus dari taman terdekat telah muncul di restorannya.

"Tadi malam, seorang pelanggan mengusir bayi tikus berlari di atas sepatunya dan coba kamu bayangkan reaksinya," ujarnya.

Tikus, yang suka memakan sampah, membawa bakteri dan virus yang dapat menyebabkan penyakit serius seperti demam, diare dan keracunan makanan.

Penduduk mengatakan bahwa, meskipun New York dipuji karena mampu mengendalikan pandemi virus corona, tapi di sini terdapat krisis kesehatan masyarakat yang lainnya.

"Di New York kita dipuji karena melakukan yang terbaik dengan kesehatan masyarakat dan semua hal itu, tetapi aku tidak berpikir kamu dapat mengatakannya, ketika kamu memiliki sampah di mana-mana, itu juga merupakan masalah kesehatan masyarakat, " kata seorang warga Harlem, Adam Goldenberg mengatakan kepada CBS 2 New York.

https://www.kompas.com/global/read/2020/08/01/184301070/karena-defisit-hingga-pandemi-wajah-metropolitan-new-york-city-kini

Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke