Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peran Mahathir Mohamad atas Terbukanya Kasus 1MDB yang Menjerat Najib Razak

Kompas.com - 28/07/2020, 14:29 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Serangkain tindakan Mahathir dalam mengungkap korupsi terkait 1MDB yang menyeret namanya dinilai Najib sebagai pembunuhan karakter.

Melansir Malay Mail pada 22 Juli 2020 lalu, Najib mengatakan bahwa dia yakin kritik yang dialamatkan Mahathir, sebagai sesama mantan PM Malaysia, bisa dibendung dengan "fakta, jumlah, dan kebenaran".

"Seperti yang bisa Anda lihat, saya tak pernah melakukan pembunuhan karakter. Tetapi fokus kepada kebijakan, dan penawaran bagus," klaimnya.

Kepada Melayu Sinar Harian via telekonferensi, fokusnya saat ini adalah sidang skandal korupsi yang tengah menimpanya.

"Setelah semua itu berakhir, baru saya akan memutuskan. Sejak ucapan Dr Mahathir saya anggap terlalu personal dan berlebihan," ujar Najib Razak.

Baca juga: Malaysia Bersiap Lockdown Lagi, Kasus Positif Covid-19 Terus Naik

Najib mengungkapkan, segala tuduhan yang dilontarkan mantan mentor politiknya itu malah berbalik dengan menaikkan pamornya.

Mantan pemimpin koalisi Barisan Nasional itu mengatakan, saat ini jumlah netizen yang mengikutinya di Facebook mencapai 4,1 juta.

"Jadi, pendekatan yang mereka lakukan malah menjadi simpati untuk saya, karena banyak orang menganggapnya tak pantas menampilkan nilai politik seperti itu," jelasnya.

Dia juga membantah berperan dalam "Sheraton Move" pada Februari lalu, yang berujung pada pengunduran Mahathir dan memanaskan politik Negeri "Jiran".

Najib menjelaskan, dia sama sekali tidak terkait dengan manuver yang dilakukan Muhyiddin, seperti yang dituduhkan oleh Dr M, sebutan Mahathir.

"Mungkin ada yang mengatakan bahwa itu adalah pemerintahan jalur belakang. Tetapi menurut saya sudah dilakukan sesuai konstitusi," paparnya.

PM keenam Malaysia itu menuturkan, dia merasa menjadi kandidat terkuat dalam pemilihan umum yang digelar pada 2023 mendatang.

Baca juga: Di-blacklist Malaysia karena Kritik Pemerintah, Pria Bangladesh Dibela Aktivis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com