Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hilang Selama 3 Hari, Bocah 3 Tahun Diperkosa dan Dibunuh 2 Pria

Kompas.com - 24/07/2020, 20:45 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Daily Mail

CHHINDWARA, KOMPAS.com - Seorang bocah 3 tahun di India diperkosa dan dibunuh oleh dua orang, setelah sempat dilaporkan hilang selama riga hari.

Setelah membunuhnya, pelaku kemudian mmembuangnya jenazahnya di bendungan dan mencoba mengelabuhi polisi dengan menyatakan anak itu dikorbankan untuk "sihir hitam".

Polisi menerangkan, dua tersangka sempat menutupi wajah gadis itu dengan baju, dalam kejadian yang berlokasi di kota Chhindwara.

Baca juga: Fakta Siswi SMP Diperkosa dan Dibunuh karena Ayah Tak Lunasi Utang Narkoba Rp 2,1 Juta

Bocah 3 tahun itu sebelumnya dilaporkan menghilang pada 17 Juli, dengan jenazahnya ditemukan di bendungan tiga hari kemudian.

Dari hasil otopsi seperti dilansir Daily Mail Kamis (23/7/2020), anak yang tak disebutkan identitasnya itu mengalami cekikan dan trauma.

Kepada Times of India, penyelidik menuturkan setelah gadis kecil itu diperkosa dan dibunuh, dua pria itu kemudian menipu mereka.

Kedua tersngka menyebarkan rumor bahwa menghilangnya gadis itu dikarenakan dia dikorbankan untuk meningkatkan kemampuan "sihir hitam".

Lebih dari 300 orang diinterogasi sebelum kemudian dua pelaku, masing-masing berusia 21 dan 23 tahun, ditangkap pada Selasa (21/7/2020).

Penegak hukum mengatakan, jasad anak itu dimasukkan ke dalam karung dan kemudian dibuang di waduk kota yang berlokasi di Madhya Pradesh, India tengah.

"Mereka memperkosa, membunuh, dan kemudian membuang jenazahnya. Semua dilakukan dalam satu jam," kata Pengawas Polisi Vivek Agarwal.

Baca juga: Kronologi Ditemukannya Bocah 10 Tahun Tewas Tergantung di Kamar Kos, Ternyata Diperkosa dan Dibunuh

Dalam beberapa tahun terakhir, publik Negeri "Bollywood" diresahkan oleh serangkaian kasus pelecehan seksual, denga hukum lebih tegas diterbitkan untuk mencegahnya.

Pada 2017, pemerintah Madhya Pradesh menyetujui penggunaan hukuman mati bagi pelaku pemerkosaan terhadap anak di bawah umur.

Sebabnya di tahun yang sama, lebih dari 32.500 kasus pemerintah dilaporkan di seluruh dunia, dengan diyakini lebih banyak lagi yang tak diungkap korban.

Berdasarkan catatan 2018, otoritas Madhya Pradesh menggelar 26 hukuman mati bagi terakwa pemerkosaan, lebih banyak dari negara bagian India lainnya.

Pemakaian hukuman mati bagi pemerkosa anak di bawah 12 tahun kemudian diperluas hingga ke seluruh India berdasarkan ketetapan pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi.

Menurut Amnesty International, Negeri "Bollywood" melaksanakan 102 hukuman mati pada 2019, dengan 378 terpidana masuk dalam daftar.

Baca juga: Gara-gara Utang Sang Ayah, Siswi SMP Dibuntuti, Diperkosa dan Dibunuh Saat Pamit Belajar Kelompok

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Global
Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Global
Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Global
Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Global
Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Global
Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Global
Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Global
Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

Global
Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com