Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Main Video Game Hampir Nonstop Selama Sebulan, Remaja Ini Alami Stroke

Kompas.com - 15/07/2020, 15:29 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

BEIJING, KOMPAS.com - Seorang remaja 15 tahun di kota Nanning, China, dilaporkan mengalami stroke hingga lengan kirinya lumpuh pada Maret lalu.

Sebabnya, anak itu disebut menghabiskan satu bulan bermain video game hanpir terus menerus, dan hanya tidur selama dua jam setiap malam.

Layaknya anak Kelas 9 pada umumnya, remaja yang hanya disebut Xiaobin ini belajar di rumah setelah wabah Covid-19 menghantam China.

Baca juga: Gadis 12 Tahun di China Kawin Lari dengan Pacar yang Ditemui Saat Bermain Video Game

Kepada dokter, orangtua Xiaobin mengungkapkan remaja 15 tahun itu selalu menghabiskan waktu di kamar dengan dalih belajar daring sepanjang Februari.

"Dia menutup jendela dan menutup pintunya. Kami sama sekali tidak tahu apa dilakukannya," jelas ibu Xiaobin yang tidak disebutkan identitasnya.

Tetapi seperti diberitakan Oddity Central Selasa (14/7/2020), Xiaobin ternyata diketahui bermain video game hampir seharian nonstop.

"Saya sempat melihat percakapan daring dengan temannya. Dia mengaku kurang beristirahat dan hanya tidur selama dua jam setiap malam," kata s ibu.

Xiaobin dilaporkan segera dilarikan ke rumah sakit pada Maret setelah dia ditemukan pingsan dalam kamar, dengan hasil pemindaian CT menunjukkan dia terserang stroke.

Menurut pakar medis di Rumah Sakit Jiangbin, kebiasaan itu menjadi faktor utama anak itu terkena stroke, dengan lengannya lumpuh.

Pakar otak RS Jiangbin, Dr Li kepada media lokal menerangkan, kondisi tersebut benar-benar tidak biasa dijumpai pada usia muda.

"Alasan utamanya adalah dia mempunyai pola makan dan tidur yang tidak baik karena tak bersekolah, juga karena orangtuanya terlalu menoleransi perilakunya," ujar Dr Li.

Dia menjelaskan karena kurangnya istirahat serta makanan bergizi, pasokan oksigen dan darah ke otak menurun sehingga dia menderita cerebral stroke.

Xiaobin disebut sudah menjalani rehabilitasi di rumah sakit sejak Maret. Tetapi, dokter menuturkan sulit mengatakan apakah dia bakal sembuh sepenuhnya.

Baca juga: Cegah Corona, WHO Minta Masyarakat Main Game di Rumah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com