Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Berhasil Uji Coba Vaksin Covid-19 Pertama, Riset: Hasilnya Aman

Kompas.com - 15/07/2020, 11:50 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com - Rusia menjadi negara pertama yang telah menyelesaikan uji klinis kandidat vaksin Covid-19.

Universitas Sechenov mengatakan bahwa mereka telah menyimpulkan penelitiannya atas uji klinis yang dilakukan sebagaimana dilansir dari The Observer, Rabu (15/7/2020).

Kepala Pusat Penelitian Klinis Obat-Obatan dan Kepala Peneliti Pusat Universitas Sechenov, Elena Smolyarchuk, mengatakan kandidat vaksin Covid-19 yang telah diuji menunjukkan hasil yang efektif.

Smolyarchuk dikutip oleh kantor berita Rusia TASS mengatakan penelitian telah selesai dan terbukti bahwa kandidat vaksin tersebut aman.

Dia menambahkan sukarelawan atau sampel dalam penelitian tersebut akan dipulangkan secara dua tahap pada 15 Juli dan 20 Juli.

Baca juga: Kabar Baik, Vaksin Covid-19 Buatan Universitas Queensland Mulai Diuji Coba ke Manusia

Sukarelawan atau sampel dalam uji coba tersebut akan dipantau secara rawat jalan setelah dipulangkan.

Pada Juni, Rusia memberikan izin untuk uji klinis dua formula kandidat vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Pusat Penelitian Nasional Epidemiologi dan Mikrobiologi Gamaleya.

Formula kandidat vaksin pertama diuji di Rumah Sakit Militer Burdenko. Sementara itu Universitas Sechenov menguji formula kandidat vaksin kedua.

Tahap pertama pengujian dimulai pada 18 Juni dalam kelompok yang terdiri atas 18 sukarelawan. Kelompok kedua dari penelitian ini melibatkan 20 sukarelawan yang divaksinasi pada 23 Juni.

Dilansir dari Forbes, pada Senin (13/7/2020), sampel pengujian dalam penelitian ini hanya sekitar 28 orang.

Baca juga: Siapkan Vaksin Covid-19, Indonesia Kolaborasi dengan China dan Korea Selatan

Tidak jelas apakah jumlah sampel tersebut akan ditambah mengingat bahwa sebagian besar uji klinis vaksin terhadap manusia memerlukan ratusan atau bahkan ribuan sampel.

Setelah disuntik kandidat vaksin tersebut, para sukarelawan atau sampel diminta untuk dikarantina di rumah sakit selama 28 hari.

Keputusan akhir tentang kandidat vaksin tersebut akan diputuskan oleh Departemen Kesehatan.

Direktur Institute for Translational Medicine and Biotechnology, Vadim Tarasov, mengatakan Universitas Sechenov bertindak tidak hanya sebagai institusi pendidikan tapi juga bertindak sebagai institusi penelitian sains dan teknologi.

“Universitas Sechenov mampu berpartisipasi dalam menciptakan produk penting dan kompleks seperti obat-obatan,” kata Tarasov.

Baca juga: Pria AS Bereaksi Positif Usai Disuntik Vaksin Corona, Ini yang Dirasakannya

Dia menambahkan pengujian kandidat vaksin tersebut telah melewati berbagai macam pengujian sesuai dengan protokol.

Sebelum diuji coba kepada manusia, vaksin tersebut terlebih diuji toksisitasnya, keamanannya, imunogenisitasnya dan efektivitasnya pada hewan besar dan kecil di institut penelitian milik Kementerian Pertahanan Rusia.

Rusia telah melaporkan 719.449 kasus positif virus corona dengan angka kematian sebesar 11.188

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), setidaknya ada 21 vaksin yang saat ini diuji coba di seluruh dunia.

Setiap negara dan setiap lab mengambil pendekatan berbeda untuk membuat dan menguji coba vaksin yang digunakan dalam melawan Covid-19 ini.

Baca juga: Jokowi Targetkan Vaksin Covid-19 Siap Diproduksi Awal 2021

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Global
Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Global
AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Global
Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Global
ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Global
[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

Global
Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Global
Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Global
Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Global
Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Global
Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com