KOMPAS.com - Sebuah kasus yang mirip dengan pembunuhan George Floyd dilaporkan terjadi di India, dengan korbannya adalah ayah dan anak.
Korban diidentifikasi bernama J Jayaraj dan Beniks Immanuel, di mana mereka tewas dianaiaya oleh polisi pada 19 Juni lalu.
Kemudian dari mantan bintang porno Mia Khalifa, sejumlah fansnya menandatangani petisi untuk menghapus videonya yang beredar di situs dewasa.
Kedua artikel itu bisa Anda baca dalam kabar populer Global yang terjadi sepanjang Senin (29/6/2020) hingga Selasa pagi (30/6/2020).
1. Ayah dan Anak Tewas Dianiaya Polisi, Kasus George Floyd Terulang di India
Seorang ayah dan anak di India dilaporkan tewas setelah dianiaya oleh polisi, dengan kasusnya disebut mirip dengan George Floyd.
Kasus itu terjadi beberapa minggu setelah Floyd, seorang pria Afro-Amerika, tewas karena lehernya ditindih penegak kulit putih di Minneapolis.
Semua berawal ketika ayah dan anak itu, J Jayaraj (58) dan Beniks Immanuel (31), ditangkap pada 19 Juni dengan tudingan membuka toko melewati jam operasional.
Bagaimana kisah lengkapnya, Anda bisa membacanya di tautan ini.
2. Mia Khalifa Menyesal Jadi Bintang Porno, Fansnya Tanda Tangani Petisi Hapus Video
Sejumlah fans mantan bintang porno Mia Khalifa langsung bereaksi setelah mendengar bagaimana Mia mengaku menyesal terjun ke industri film dewasa.
Mia yang sempat menjadi presenter olahraga itu mengungkapkan, dia merasa bahwa video itu akan terus menghantuinya sampai akhir hayat.
Para penggemar Mia Khalifa kemudian menandatangani sebuah petisi, yang berisi agar video panas idola mereka diturunkan dari internet.
Seperti apa kisah lengkapnya, silakan Anda baca di sini.
3. Gara-gara Pesta Ulang Tahun, 18 Anggota Keluarga di Texas Terinfeksi Virus Corona
Sebanyak 18 anggota keluarga terinfeksi virus corona alias penyakit Covid-19 setelah menghadiri pesta ulang tahun kejutan di Texas utara.
Ron Barbosa mengungkapkan, patogen mematikan itu menginfeksi puluhan anggota keluarga, termasuk sang ayah yang berusia 80 tahun.
Dia sendiri tidak mengikuti acara tersebut dengan alasan ingin menjaga diri dari Covid-19, di mana pestanya digelar pada 30 Mei lalu.