Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resmi Jadi Capres AS 2020 dari Demokrat, Joe Biden Sindir Trump Pemecah Belah AS

Kompas.com - 06/06/2020, 13:20 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Sky News

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Joe Biden secara resmi telah mengamankan posisi calon Presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat.

Dengan demikian, eks Wakil Presiden AS di masa kepemimpinan Barack Obama itu pada November mendatang bakal menghadapi Donald Trump.

Biden menjadi calon kuat dari Demokrat sejak saingannya, Bernie Sanders, mundur dari persaingan pada April.

Baca juga: Biden: Trump Sumber Masalah yang Semakin Meningkat

Namun Biden harus mengamankan sejumlah delegasi lebih dulu dari pemilihan pekan ini di tujuh negara bagian dan Distrik Columbia.

Hasil pemilihan pada Jumat malam (5/6/2020) waktu setempat mengukuhkannya sebagai capres AS 2020 dari Demokrat.

Dalam pernyataannya hari itu Biden berkata, "Adalah suatu kehormatan untuk bersaing bersama salah satu kelompok paling bagus yang pernah dimiliki Partai Demokrat, dan saya bangga mengatakan bahwa kita akan mengikuti pemilu ini sebagai sebuah partai yang bersatu."

Terkait pengumuman ini, tidak banyak keriuhan seperti biasanya dalam pengumuman capres, karena AS masih berkutat dengan pandemi virus corona dan ditambah kerusuhan demo George Floyd.

Baca juga: Sebut Hari Besar untuk George Floyd, Trump Picu Kontroversi

Biden berujar, "Ini adalah masa yang sulit dalam sejarah Amerika, dan kemarahan Donald Trump, politik yang memecah belah bukanlah jawaban."

"Negara ini butuh kepemimpinan. Kepemimpinan yang menyatukan kita. Kepemimpinan yang bisa mempersatukan kita," lanjutnya dikutip dari Sky News.

Biden menghabiskan 36 tahun di Senat sebelum menjadi wakil presiden Barack Obama.

Ini adalah kesempatan ketiga Biden yang berusia 77 tahun, untuk menjadi presiden. Keberhasilannya dalam merebut nominasi Demokrat didorong oleh dukungan kuat dari pemilih kulit hitam.

Sejak meraih nominasi, Biden membangun kekuatan di kalangan kaum progresif, membentuk gugus tugas bersama kampanye Sanders, untuk menemukan solusi bersama dalam masalah-masalah utama seperti perawatan kesehatan, ekonomi, dan lingkungan.

Baca juga: Joe Biden Janji Pertahankan Kedubes AS di Yerusalem Jika Terpilih Jadi Presiden

Sky News memberitakan, dukungan sayap kiri partainya dapat membantunya mengonsolidasikan basis Demokrat yang masih terpecah sejak primary 2016, dan akhirnya berimbas ke kekalahan Hillary Clinton dari Trump.

Tetapi itu juga dapat menghambat upaya Biden untuk membangun kembali koalisi Obama, yang kerap didefinisikan sebagai kaum minoritas dan generasi muda, serta orang-orang Amerika yang berpendidikan dan beberapa pemilih kelas pekerja.

Sejak pencalonannya, Biden berupaya menjadikan pemilu sebagai "pertempuran untuk jiwa dan bangsa".

Ia juga berjanji memulihkan martabat ke Gedung Putih sambil memperbaiki citra AS di panggung dunia.

Pendekatan semacam itu dinilai menjadi kebalikan dari Trump dibandingkan menawarkan ide-ide politik baru yang radikal.

Biden berjanji, "Saya akan menghabiskan setiap hari antara sekarang dan 3 November untuk berjuang mendapatkan suara orang Amerika di seluruh negara besar ini, sehingga, bersama-sama, kita dapat memenangkan pertempuran untuk jiwa dan bangsa ini, juga memastikan saat kita membangun kembali perekonomian, semua orang ambil bagian."

Baca juga: Obama Juga Beri Dukungan pada Biden Maju ke Pemilu AS 2020

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com