Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berniat Pesan Permen Lolipop Seharga Rp 28 Miliar, Menteri Madagaskar Dipecat

Kompas.com - 06/06/2020, 12:15 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

ANTANANARIVO, KOMPAS.com - Menteri pendidikan di Madagaskar dipecat, setelah dia berencana memesan permen lolipop seharga 2 juta dollar AS, atau Rp 28 miliar.

Rijasoa Andriamanana menyatakan, setiap orang akan mendapat tiga permen untuk "menutupi rasa pahit" dari obat untuk virus corona.

Namun, rencana untuk memesan permen lolipop hingga Rp 28 miliar itu mendapat penolakan dari Presiden Madagaskar, dengan sang menteri dipecat.

Baca juga: Jamu Covid-19 Madagaskar Tiba di Nigeria, Presiden Belum Yakin Minum

Adapun Andry Rajoelina saat ini gencar mempromosikan Covid-Organics, obat herbal yang berkhasiat untuk menyembuhkan patogen virus corona.

Dilansir BBC Jumat (5/6/2020), sejumlah negara Afrika mulai memesan obat itu karena diyakini ampuh melawan penyebaran Covid-19.

Tetapi, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, mereka belum mendapatkan data ilmiah obat itu bisa benar-benar mengobati patogen mematikan itu.

Bahkan, Akademi Kesehatan Nasional Madagaskar juga menaruh keraguan akan obat yang bahan dasarnya dari tanaman Artemisia atau Mugworts itu.

Tetapi, dengan lantang Presiden Rajoelina menyanggah kritik itu, di mana dia menyebut itu jadi bulti bagaimana Barat merendahkan Afrika.

"Jika negara Eropa yang mengklaim menemukan obat ini akan diragukan khasiatnya? Saya rasa tidak," sindir Rajoelina kepada France 24.

Hampir 1.000 kasus positif Covid-19 ditemukan di negara Afrika Timur tersebut, dengan tujuh di antaranya dinyatakan meninggal.

Karantina wilayah (lockdown) diterapkan sejumlah negara di dunia untuk menangkal penyebarannya. Namun Rajoelina dikritik karena sikapnya dalam merespons pandemi.

Kritik itu merujuk pada bentrokan pada pekan ini di kawasan Toamasina, di mana tentara dikerahkan untuk memastikan warga mematuhi aturan lockdown.

Kerusuhan tersebut dipicu setelah seorang pedagang asongan dipukul oleh polisi, dengan si pelaku menyanggah dia sudah melakukan kekerasan.

Baca juga: Diminta Menguji Jamu Covid-19 Temuannya, Presiden Madagaskar Merasa Diremehkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Peneliti Eropa: Lirik Lagu Masa Kini Lebih Marah dan Terobsesi pada Diri Sendiri

Peneliti Eropa: Lirik Lagu Masa Kini Lebih Marah dan Terobsesi pada Diri Sendiri

Global
Dokter yang Kunjungi RS Gaza Tercengang, Kondisi Anak-anak Palestina Begitu Miris

Dokter yang Kunjungi RS Gaza Tercengang, Kondisi Anak-anak Palestina Begitu Miris

Global
Nasib Pencuri Buku Harian Putri Joe Biden, Terancam Masuk Bui

Nasib Pencuri Buku Harian Putri Joe Biden, Terancam Masuk Bui

Global
Taliban Berlakukan Kembali Hukuman Rajam Perempuan Berzina, Digelar di Depan Umum Sampai Mati

Taliban Berlakukan Kembali Hukuman Rajam Perempuan Berzina, Digelar di Depan Umum Sampai Mati

Global
Jubir Gedung Putih Analogikan Rusia Seperti Penjual Pupuk Kandang, Apa Maksudnya?

Jubir Gedung Putih Analogikan Rusia Seperti Penjual Pupuk Kandang, Apa Maksudnya?

Global
Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Global
Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Global
Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Global
Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Global
Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Global
Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Global
Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Global
Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Global
Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Global
Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com