Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Tanda Tangani Perintah Eksekutif Kebebasan Beragama

Kompas.com - 04/06/2020, 08:15 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber Newsweek

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah menandatangani perintah presiden atau perintah eksekutif yang mendeklarasikan upaya perlindungan kebebasan beragama sebagai prioritas kebijakan di dalam mau pun di luar negeri.

Dilansir Newsweek, Trump diam-diam telah menandatangani perintah eksekutif yang mengutamakan kebebasan beragama internasional pada Selasa (2/6/2020) saat kerusuhan terjadi hampir di seluruh wilayah negara bagian AS buntut kematian George Floyd.

Perintah eksekutif itu mendedikasikan 50 juta dollar AS untuk departemen negara bagian dan badan pengembangan internasional (USAID) untuk menggalang dana program yang mempromosikan dan membela kebebasan beragama secara menyeluruh.

Baca juga: George Floyd, Bisakah Trump Mengerahkan Tentara dalam Menghadapi Unjuk Rasa?

Perintah itu juga meminta para diplomat untuk bekerja lebih keras menggandeng mitra negara-negara mereka untuk menjumlah kasus diskriminasi terhadap isu agama.

"Kebebasan beragama, (merupakan) kebebasan pertama Amerika merupakan moral dan dan keamanan nasional yang penting," demikian pernyataan perintah eksekutif itu.

"Kebebasan beragama untuk seluruh manusia di dunia merupakan prioritas kebijakan luar negeri dari AS dan AS akan menghormati dan dengan menggebu mempromosikan kebebasan ini."

Baca juga: Biden: Trump Sumber Masalah yang Semakin Meningkat

Meski begitu, presiden Trump tidak muncul baik di peringatan publik mana pun untuk prosesi penandatanganan, yang sebagaimana dilansir The Hill, diselenggarakan setelah Presiden dan Ibu Negara Melania Trump mengunjungi St. John Paul II di Washington DC pada Selasa siang.

Dalam sebuah kicauannya di Twitter, Melania Trump merayakan perintah eksekutif itu dengan menandainya pada 41 tahun peringatan ziarah Paus John Paul II ke Polandia.

Wakil presiden AS, Mike Pence juga memberi dukungan dalam kicauannya di Twitter terkait perintah eksekutif itu.

Dia menulis bahwa, "Bangga dengan (Trump) hari ini karena dia membuat tindakan yang sangat menentukan untuk mempromosikan kebebasan beragama di seluruh dunia."

Baca juga: Pakai Alkitab dan Berpose Depan Gereja, Trump Disemprot Pendeta Episkopal

Dalam sebuah pernyataan daring, Administrator USAID, John Barsa menyambut perintah eksekutif itu dengan mengatakan bahwa badan USAID sangat bersyukur atas kepemimpinan presiden Donald Trump dalam memprioritaskan kebebasan beragama di seluruh dunia.

"Warga Amerika selalu meyakini kebebasan pertama kami, yakni kebebasan beragama. Dan ini merupakan kunci utama dalam strategi keamanan nasional kami," ungkap Barsa dalam tulisannya.

"Apakah sebagai respons terhadap genosida yang dilakukan terhadap orang-orang Kristen dan Yazidi di Irak Utara, atau pembersihan etnis Muslim Rohingya di Burma, budaya kelembagaan terkait kebebasan beragama internasional telah menjadi prioritas utama di USAID."

Baca juga: Heboh, Sampul Majalah TIME Sindir Trump Rasis ala Hitler, Ini Faktanya

Perintah eksekutif presiden AS hadir setelah laporan tahunan Komisi Kebebebasan Beragama Internasional (USCIRF) yang dipublikasikan pada April lalu.

Untuk pertama kalinya, laporan itu merekomendasikan agar India ditunjuk sebagai "Negara dengan Kepedulian Khusus" dalam kebebasan beragama pada 2019, khususnya mengenai keprihatinan atas perlakuan negara itu terhadap Muslim.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Pelapor Kasus Pelanggaran Boeing 737 Meninggal Mendadak

Pelapor Kasus Pelanggaran Boeing 737 Meninggal Mendadak

Global
[POPULER GLOBAL] Ratusan Ribu Ikan di Vietnam Mati Kekurangan Air | Hamas Minta Gencatan Senjata Permanen

[POPULER GLOBAL] Ratusan Ribu Ikan di Vietnam Mati Kekurangan Air | Hamas Minta Gencatan Senjata Permanen

Global
Polisi Tangkapi Para Demonstran Pro-Palestina di UCLA

Polisi Tangkapi Para Demonstran Pro-Palestina di UCLA

Global
Gelombang Panas Akibatkan Kematian Massal Ikan di Vietnam

Gelombang Panas Akibatkan Kematian Massal Ikan di Vietnam

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com