Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stanley Ho, 'Raja Judi Makau' yang Tidak Suka Judi Meninggal Dunia

Kompas.com - 27/05/2020, 07:00 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Ho diketahui belajar di Universitas Hong Kong dan berhenti ketika Perang Dunia II pecah. Dia lancar berbahasa Inggris dan China dan sempat bekerja sebagai operator telepon untuk Pasukan Inggris ketika Kolonial jatuh kepada Jepang.

Dia naik kapal menuju Makau yang netral, bergabung dengan para pengungsi dari daratan China di pelabuhan nelayan yang sekarat.

"Saya harus membuang seragam saya dan lari ke Makau sebagai pengungsi," kata Ho dalam wawancaranya pada 2001.

Selama perang, Ho melakukan penyelundupan pada malam hari dan melakukan perjalanan dagang di Delta Sungai Mutiara pada saat dia berusaha menyelamatkan diri dari serangan perompak.

Akhirnya, dia  memonopoli empat dekade kasino di Makau, menggunakan keuntungan dari kasino itu untuk membangun kerajaan yang masih mendominasi industri selama bertahun-tahun setelah pasar permainan lokal dibuka untuk perusahaan asing pada 2002.

“Makau memperlakukan saya dengan sangat baik. Saya pergi ke sana dengan 10 dolar di saku dan menjadi miliarder sebelum usia 20,” kata Ho pada wawancara yang sangat jarang dilakukannya itu.

Baca juga: Bandar Judi Kasino di Makau Rugi Besar Gara-gara Corona

Wanita-wanita Stanley Ho

Pada 1948, Ho menikahi Clementina Leitao, putri seorang pengacara terkemuka di Makau yang memiliki hubungan dengan Portugal dan masyarakat kelas atas Makau, sebuah koneksi yang membantunya memenangkan monopoli kasino pada 1962.

Kira-kira pada waktu itu juga, Ho menikahi Lucina Laam di bawah aturan Dinasti Qing yang mengizinkan pria untuk berpoligami yang kemudian dilarang Hong Kong pada 1971.

Dia kemudian memiliki anak dari dua wanita lainnya, Ina Chan dan Angela Leong yang kerap disebut Ho sebagai 'istri-istri'nya. Semasa hidup, Ho mengatakan kalau dia bertemu Ina Chan ketika wanita itu di pekerjakan untuk mengurus istri pertamanya, Clementina Leitao yang kemudian meninggal pada 2004.

Sementara dengan Leong, seorang penari dan mantan instruktur penari ballroom, Ho berjumpa dengannya karena dia senang menari tango dan cha-cha.

Pada 2009, Ho pernah menjalani operasi  otak setelah dikabarkan jatuh di rumahnya. Dia dirawat selama 7 bulan di rumah sakit dan jarang tampil di muka publik kecuali kemudian dia muncul dengan kursi roda.

Kini Ho meninggalkan tiga istri dan 16 anaknya, putra sulungnya, Robert telah lebih dulu tewas akibat kecelakaan mobil di Portugal pada 1981.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mobil Berkecepatan Tinggi Tabrak Gerbang Gedung Putih, Sopir Tewas

Mobil Berkecepatan Tinggi Tabrak Gerbang Gedung Putih, Sopir Tewas

Global
Puluhan Ribu Warga Israel Demo Minta Sandera Segera Dipulangkan

Puluhan Ribu Warga Israel Demo Minta Sandera Segera Dipulangkan

Global
Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Global
Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Global
Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Global
Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Global
Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Global
Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Global
Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Global
Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com