Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hukuman bagi Perawat Rusia yang Hanya Pakai Bikini di Balik APD Dibatalkan

Kompas.com - 23/05/2020, 11:09 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Daily Mail

TULA, KOMPAS.com - Perawat Rusia yang viral karena foto hanya mengenakan bikini di balik Alat Pelindung Diri (APD) dilaporkan hukumannya dibatalkan.

Kabar itu terjadi saat dokter rumah sakit menyerukan peringatan, bagaimana mereka kekurangan pakaian medis di tengah kasus virus corona yang menanjak.

Perawat bernama Nadia itu viral, setelah hanya memakai bikini di balik APD ketika tengah berada di bangsal pasien Covid-19 pria.

Baca juga: Viral, Foto Perawat di Rusia Hanya Kenakan Bikini di Balik APD

Gadis 23 tahun itu sudah menjelaskan kepada manajernya bahwa dia merasa kepanasan karena mengenakan pakaian pelindung itu.

Namun kini, dokter di Rumah Sakit Regional Tula, tempatnya bekerja, mengungkapkan mereka kekurangan hazmat, baik sekali atau multi pakai.

Saat ini, Rusia melaporkan lebih dari 318.000 kasus virus corona, tertinggi kedua di dunia di bawah AS, dan 3.099 korban meninggal.

Kepada harian lokal Tulskaya Pressa, Nadia mengatakan dia kini terpaksa menutup akun sosial medianya sejak fotonya itu menyebar.

Apalagi, dia sempat syok karena departemen kesehatan setempat berniat menjatuhkan hukuman. Dia dianggap tak mematuhi standar pakaian medis.

Namun dilansir Daily Mail Jumat (22/5/2020), hukumannya kemudian dibatalkan menyusul dukungan dari rekan sejawat maupun tenaga medis lainnya.

Diketahui, Nadia bukan satu-satunya tenaga medis yang terpaksa mengenakan pakaian dalam di balik APD yang menerawang saat merawat pasien.

"Kami malah tidak pakai apa-apa," ungkap seorang dokter kepada Komsomolskaya Pravda. Dia menuturkan berdasar aturan, seharusnya mereka punya pakaian tambahan,

Baca juga: Hanya Pakai Bikini di Balik APD, Perawat di Rusia Dihukum

"Percayalah, kami tentunya tidak akan telanjang jika kami mendapat satu set lengkap perlengkapan medis," jelas dokter anonim itu.

Dokter lain, yang bertugas di bangsal yang sama dengan Nadia berujar, dia mendukung si perawat di mana dia mengatakan sangat panas jika memakainya terlalu lama.

Sang dokter menyebut tidak seharusnya Nadia tak dihukum. Dia meyakini, sangat mungkin sebenarnya Nadia paham baju itu transparan.

"Namun dia memutuskan tetap tampil seperti itu karena tentu sulit berada di dalamnya untuk waktu yang salam," jelas dokter tersebut.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com